kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CHT bakal naik, DPR: Perlu dialog komprehensif untuk capai solusi terbaik


Senin, 02 November 2020 / 12:49 WIB
CHT bakal naik, DPR: Perlu dialog komprehensif untuk capai solusi terbaik
ILUSTRASI. Ilustrasi rokok. REUTERS/Ann Wang


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah pemerintah yang akan menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) 2021 diyakini akan menekan industri hasil tembakau yang dikenal sebagai industri padat karya. Sejumlah kalangan meminta Pemerintah untuk membuka dialog komprehensif dengan stakeholder terkait agar menghasilkan solusi-solusi yang bijak. 

Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Willy Aditya, mengemukakan kenaikan tarif CHT ini akan menekan industri hasil tembakau yang dikenal sebagai industri padat karya dan banyak menyerap tenaga kerja perempuan. Ditambah lagi petani tembakau dan cengkeh, yang akan selalu menjadi yang paling terdampak dan mendapat tekanan keras terkait kenaikan tarif CHT. 

“Perlu keran dialog komprehensif dengan stakeholder terkait agar menghasilkan solusi-solusi yang bijak. Kalaupun pemerintah tetap harus menaikan CHT, maka selayaknya kesejahteraan pekerja dan petani tembakau harus menjadi prioritas atas hasil pungutan cukai tersebut,” kata Willy dalam keterangannya.

Baca Juga: Mesin ekspor, CPO bakal dikenakan pajak progresif untuk tarif bea keluar tahun depan

Dia mengakui memang pemerintah tentu punya alasan dan pertimbangan yang matang jika akan menaikkan CHT ini. Namun, menurut Willy, pengusaha juga punya alasan untuk meminta pemerintah menundanya. "Itulah perlunya dialog yang komprehensif. Industri perlu pendampingan yang sesuai kebutuhan mereka. Harus dilihat apa yang menjadi hambatan IHT untuk bertumbuh selama ini. Itu yang harus dibantu pemerintah," tambah Wakil Ketua Fraksi Nasdem DPR ini.

Hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Anggawira. Dia menuturkan, Pemerintah harus berhati-hati dalam memutuskan kebijakan khususnya yang terkait dengan fiskal dan moneter. Implikasi kebijakan cukai akan berdampak luas. 

"Mewakili dunia usaha, saya melihat rencana kenaikan cukai ini akan memukul berat pelaku industri rokok kecil. Oleh karena itu, keputusan kenaikan cukai harus dilakukan secara objektif dan berimbang. Jangan sampai keputusan tersebut, memukul rata semua industri. Pikirkan juga industri kecil yang akan kena imbasnya," ujarnya.

Fungsionaris DPP Gerindra ini juga berharap pemerintah merumuskan kenaikan cukai dengan formula yang tepat, sehingga persentase kenaikan tersebut benar-benar ideal, dan tidak mematikan keberadaan industri kecil. 

Baca Juga: Penyebab laba Gudang Garam (GGRM) merosot 22% di tengah kenaikan pendapatan

"Pabrik atau industri kecil ini kan jumlahnya terus menurun. Justru yang perlu dilakukan pemerintah adalah membantu industri rokok kecil ini untuk dapat bersaing secara global, market ekspornya terus tumbuh. Yang terpenting harus ada sinergi dan kolaborasi antara kementerian untuk membantu IHT terus bertumbuh," papar Anggawira.

Seperti diketahui, kerisauan dirasakan oleh para pelaku IHT dari hulu hingga hilir jelang pengumuman kenaikan tarif CHT alias cukai rokok 2021. Kenaikan tarif cukai rokok, yang diperkirakan berada di kisaran 17%, diproyeksikan berimbas terutama terhadap ratusan ribu hingga jutaan tenaga kerja di sektor industri rokok dan perkebunan tembakau.

Selanjutnya: Anggota DPR sebut rencana kenaikan cukai bertentangan dengan semangat UU Cipta Kerja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×