kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cerita di balik bergabungnya dua Korea dalam Asian Games 2018


Senin, 10 September 2018 / 15:22 WIB
Cerita di balik bergabungnya dua Korea dalam Asian Games 2018
ILUSTRASI. Menko PMK Utusan Khusus Presiden RI Mengundang Korut dalam Asian Games 2018


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengungkapkan kisahnya di balik bergabungnya dua Korea menjadi satu di Asian Games 2018.

Dilansir TribunJakarta.com dari kanal YouTube Ini Talk Show pada Senin (10/9), Puan mengatakan, hubungan Korea Selatan dan Korea Utara dengan Indonesia memiliki sejarah yang panjang.

Dengan memiliki sejarah yang panjang tersebut, Puan berharap, agar hubungan Indonesia dan dua Negeri Korea itu tetap berjalan dengan baik.

Adanya keinginan itu membuat Pemerintah Indonesia berkunjung ke Korea Utara dan Korea Selatan untuk menyampaikan undangan Asian Games 2018 secara langsung dalam waktu bersamaan.

Jelang pelaksanaan Asian Games 2018, Presiden ke-7 Indonesia memberikan mandat kepada Puan Maharani dan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi untuk memberikan undangan secara langsung ke dua Korea tersebut.

"Jadi saya datang lah ke Pyongyang, ketemu dengan Prime Minister Kim Yong Nam. Saat saya datang Presiden Kim Jong Un sedang ada tugas di wilayah lain, jadi saya enggak ketemu," tutur Puan.

"Saya sampaikan undangannya dan meminta kehadiran pejabat yang datang," sambung.

Puan menyatakan, pihak perwakilan Indonesia yang datang ke Korea Selatan yaitu Retno Marsudi.

"Jadi saat itu Indonesia sama-sama mengirimkan undangan ke Korea Selatan dan Korea Utara," tegasnya.

Lalu, Puan mengatakan, saat pembukaan Asian Games 2018 kemarin, Perdana Menteri Korea Selatan dan Deputi Perdana Menteri Korea Utara sama-sama datang.

"Mereka memang sudah mengatakan, akan mengirimkan kontingennya bersama-sama untuk 3 cabang olahraga dengan gambarnya Pulau Korea, bukan Korea Selatan atau Korea Utara," tuturnya.

Puan mengaku saat itu kedua pemimpin negara tersebut juga duduknya berdampingan.

"Mereka duduknya juga bersama, berdua..kebetulan saya duduknya di sebelah mereka," paparnya.

Bahkan, keduanya sempat mengambil foto selfie bersama dengan Puan.

Menurut Puan, saat mereka berpose foto selfie tersebut, tak mencerminkan adanya ketegangan antar dua negara tersebut.

"Mereka juga berdiri berdua saat ada parade Kontingen Korea di Asian Games 2018," imbuhnya.

"Jadi ya memang kita mendukung upaya perdamaian di Semenanjung Korea itu jadi perdamaian abadi," sambungnya.

Puan menegaskan, momen yang bisa menyatukan kedua negeri Korea tersebut salah satunya saat di ajang pesta olahraga.

Sebelumnya, kedua negeri di Asia Timur ini kerap bersitegang dan kurang bersahabat.

Namun, beberapa waktu lalu mereka melakukan diplomasi perdamaian.

Bergabungnya dua Korea menjadi satu kontingen di Asian Games 2018 merupakan pertama kalinya dalam sejarah.

Sedangkan hal ini merupakan kali kedua mereka tampil bersama setelah Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyengchang, Korea Selatan.

Lagu "Arirang" akan menjadi lagu kebangsaan kontingen Korea Selatan dan Korea Utara yang bersatu kali ini.

Dalam pertandingan ini, kedua negara akan membawa bendera baru sebagai satu kontingen.

Bendera mereka berupa bendera putih dengan gambar peta negara berwarna biru di bagian tengahnya. (Kurniawati Hasjanah)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Di Balik Dua Korea Jadi Satu di Asian Games 2018, Puan Maharani Bongkar Fakta Sebenarnya,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×