kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cek ketersediaan di Bulog, Erick Thohir imbau komoditas beras tak dimafiakan


Rabu, 04 Maret 2020 / 13:22 WIB
Cek ketersediaan di Bulog, Erick Thohir imbau komoditas beras tak dimafiakan
ILUSTRASI. Menteri BUMN Erick Thohir.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengecek persediaan beras di gudang Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) di Jakarta Utara. Langkah pengecekan ini dilakukan terkait kesiapan stok pemerintah menyusul adanya kasus virus corona di Indonesia dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

"Kami ingin memastikan bahwa stok beras aman, baik untuk saat ini kita menghadapi virus corona ataupun untuk lebaran," kata dia di Jakarta, Rabu (4/3). 

Baca Juga: Reaksi negatif hingga imbauan atas aksi panic buying bahan pangan di ritel modern

Menurut Erick, stok beras di gudang Bulog di seluruh Indonesia hampir mencapai 1,65 juta ton dengan ketahanan penyimpanan satu sampai dua tahun.

Terlebih lagi, panen raya diperkirakan akan lebih awal dari jadwal biasanya. "Mudah-mudahan angkanya stabil. Jadi, yang ini ditambah yang itu (persediaan gudang dan panen raya), InsyaAllah aman," ungkap Erick.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso menambahkan, panen raya yang akan berlangsung pada akhir Maret hingga akhir April 2020 ini diperkirakan akan menghasilkan surplus 2,8 juta ton beras. 

"Bulog akan menyerap di atas 1,4 juta dengan kondisi gudang saat ini. Dengan begitu, beras-beras ini juga perlu didistribusikan dari gudang," kata dia.

Bulog juga akan terus memperbaiki saluran distribusi beras, baik dengan saluran modern dan online. Erick mengimbau agar beras ini tidak dimafiakan. "Dalam berbisnis itu hak boleh untung, tetapi yang tidak boleh kan beras ini dimafiakan. Jangan sampai rakyat butuh, harganya dimainkan,"  ungkap dia.

Baca Juga: Panic buying terjadi di ritel modern Superindo

Ia mengklaim, pemerintah saat ini memiliki saluran distribusi yang sangat kuat. Selain lewat pasar tradisional, distribusi beras Bulog juga dilakukan baik melalui supermarket, minimarket, dan online.

Penjualan beras melalui situs komersial Bulog dalam tiga hari berturut-turut meningkat dari Rp 129 juta hingga Rp 170 juta. Padahal, biasanya hanya sampai Rp 70 juta. 

"Ini terjadi karena masa panen belum tiba sehingga kebutuhan masyarakat mulai menipis. Jadi belilah di Bulog. Bukan karena virus corona," terang Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×