Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi
Senada, Tim Ekonom Bank Mandiri menilai, pemerintah harus mampu menjadi pertumbuhan konsumsi rumah tangga di atas 5% ke depan kendati berada dalam situasi pelemahan harga komoditas.
Paling tidak, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menyebut, harga bahan pangan mesti tetap terjaga.
"Kuncinya adalah pada produksi dan distribusi pasokan makanan, terutama untuk bawang merah dan cabai merah, yang secara konsisten berkontribusi terhadap inflasi bulanan yang lebih tinggi dalam lima tahun terakhir,” ujarnya dalam laporan Econmark: 2020 Economic Outlook.
Indef menilai, gejolak global bukanlah biang kerok perlambatan ekonomi Indonesia. Sebab, keterbukaan ekonomi nasional terhadap ekonomi global selama ini relatif terbatas ( small open economy).
Baca Juga: Dibalik Pertumbuhan Ekonomi 2019 RI di 5,02%, Ada Konsumsi yang Tertekan
Misalnya, porsi ekspor (barang dan jasa) tidak lebih dari 20% dari PDB, begitu pun dengan FDI baru setiap tahunnya hanya 2,65% dari PDB pada 2018 lalu dan porsi PMA baru setiap tahunnya terhadap Pembentukan Modal Tetap Bruto tidak lebih dari 10%.
“Data-data tersebut menyimpulkan bahwa kekuatan ekonomi Indonesia justru berada di sisi domestik, sehingga tidak ada alasan untuk tumbuh rendah selama komponen domestik bisa dipacu,” tutur Tauhid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News