kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Cegah pasien Covid-19 masuk RS, Molnupiravir siap dikembangkan jadi obat generik


Rabu, 27 Oktober 2021 / 12:27 WIB
Cegah pasien Covid-19 masuk RS, Molnupiravir siap dikembangkan jadi obat generik
ILUSTRASI. Ilustrai Obat tablet. Pemerintah finalisasi kerjasama dengan Merk untuk datangkan Molnupiravir pada Desember. Obat ini diklaim bisa cegah pasien covid masuk rumahsakit.


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Antisipasi ancaman gelombang III Covid-19, pemerintah berburu obat antivirus Molnupiravir. 

Saat ini, pemerintah tengah memfinalisasi kerjasama dengan Merk, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat. Targetnya: obat Molnupiravir bisa tiba di Indonesia pada akhir tahun ini. 

"Kerjasama ini sudah sampai ke tahap finalisasi dari agreement (kesepakatan) agar Indonesia bisa mengadakan tablet Molnupiravir akhir tahun ini," kata Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan. (25/10).

Apa sih Molnupiravir?

Molnupiravir adalah obat antivirus buatan Merck. Obat ini diklaim bisa mencegah 50% kemungkinan seorang penderita Covid-19 masuk rumah sakit.

Obat ini umumnya diberikan ke orang yang saturasinya masih di atas 95%. Obat ini memiliki dosis 2 x 800 mg berjumlah 40 tablet dan diminum oleh pasien 2 x 4 tablet per hari.

Pengembangan molnupiravir oleh Merk mendapat dukungan dana hingga US$ 120 juta dari  The Bill & Melinda Gates Foundation. Pasalnya, Molnupiravir dikembangkan untuk menjadi obat antivirus Covid-19 versi generik alias obat murah untuk pasien covid-19 di seluruh dunia. 

Baca Juga: Gates Foundation Alokasikan US$ 120 Juta Untuk Produksi Molnupiravir Versi Generik

Yayasan sosial yang didirikan Bill Gates dan istrinya ini mendorong pengembangan dan produksi versi obat generik dari pengobatan Covid-19 oral lebih cepat untuk membantu memastikan negara-negara berpenghasilan rendah bisa memiliki akses yang sama terhadap obat.

Selama ini, negara-negara kaya memiliki akses leluasa terhadap obat antivirus, termasuk molnupiravir. Padahal, pandemi Covid-19 bisa berakhir jika semua negara bisa mudah mengakses pengobatan yang sama.

 "Untuk mengakhiri pandemi ini, kita perlu memastikan bahwa setiap orang di mana pun mereka tinggal di dunia, memiliki akses ke produk kesehatan yang menyelamatkan jiwa," kata Melinda French Gates, co-Chair Gates Foundation dalam sebuah pernyataan, Rabu (20/10).

Dalam sebuah wawancara, Trevor Mundel, President of Global Health Gates Foundation mengatakan investasi akan digunakan untuk membantu produsen obat meningkatkan produksi molnupiravir generik. 

Data awal dari uji klinis pada pil eksperimental molnupiravir Merck menunjukkan bahwa obat itu dapat mengurangi separuh risiko penyakit serius dan kematian akibat Covid-19. Dengan catatan, obat harus diberikan di awal penyakit.

Investasi Gates Foundation akan menjadi jembatan untuk memulai proses manufaktur. Sebab, perkiraan total biaya untuk meluncurkan versi generik antivirus Merck mencapai US$ 500 juta. 

Gates Foundation juga  telah meminta delapan produsen obat India yang telah dilisensi Merck untuk memproduksi obat generik, untuk mengirimkan proposal. 

Beberapa di antaranya yakni Aurobindo Pharma, Cipla Ltd, Dr. Reddy's Labs, Emcure Pharmaceuticals, Hetero Labs, Sun Pharmaceuticals dan Torrent Pharmaceuticals.

Hanya, perusahaan India belum mengungkapkan rencana produksi. Namun Mundel memperkirakan mereka dapat memproduksi hingga 10 juta dosis per bulan atau jauh lebih banyak dari 20 juta dosis yang diproyeksikan Merck akan diproduksi tahun depan.

Jika disetujui, dosis awal obat generik bisa siap diluncurkan pada kuartal pertama 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×