kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Cegah banjir di Jakarta, Jokowi cegat air di Ciawi


Sabtu, 03 November 2012 / 21:54 WIB
Cegah banjir di Jakarta, Jokowi cegat air di Ciawi
ILUSTRASI. Seorang karyawan menjalankan work from home dari kediamannya di Tangerang Selatan. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/03/2020.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Banjir di Jakarta tidak melulu terjadi pada saat musim hujan. Di sejumlah wilayah yang terletak di sisi kali Ciliwung, banjir kerap terjadi karena kiriman air dari hulu di Jawa Barat.  Kampung Pulo di Kampung Melayu, Jakarta Timur, adalah salah satu wilayah yang menjadi langganan banjir kiriman itu.

Gubernur DKI Jakarta  menyempatkan diri mengunjungi Kampung Pulo beberapa waktu lalu saat wilayah itu terendam banjir kiriman. Untuk mengatasi masalah ini, Jokowi menemui Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan belum lama ini. 

"Namanya banjir bukan hanya masalah pintu air dan sampah. Kemarin kami bicarakan dengan Gubernur Jabar dan Dinas PU. Kita cegat di Ciawi. Di dalam sendiri sumur serapan dibuat sebanyak-banyaknya di kantor, di bank, dan sebagainya," kata Jokowi saat mengunjungi Pintu Air Manggarai, Jakarta, Sabtu (3/11/2012), guna meninjau kesiapan pintu air menjelang datangnya musim hujan.

Mencegat di Ciawi yang dimaksud Jokowi adalah membangun waduk penampungan air di daerah Ciawi, Bogor. Waduk ini rencananya akan digunakan untuk menampung sebagian air Sungai Ciliwung pada musim hujan sehingga bisa mengurangi dampak banjir di Jakarta. Pembangunan waduk telah disepakati dalam pertemuan antara Jokowi dan Heryawan.

Menghadapi datangnya musim hujan, Jokowi menginstruksikan penjaga pintu air untuk siaga. "(Pintu air) di Cideng, Karet, semua harus siap." katanya.

Berdasar pantauan kompas.com, di Pintu Air Manggarai, sudah kelihatan lebih bersih dibanding saat Jokowi pertama kali ke sana. Di sana terdapat satu alat pengeruk sampah (ekskavator). "Ekskavator-nya cukuplah hanya satu saja. Mudah-mudahan bisa maksimal," kata Jokowi.

Salah seorang penjaga Pintu Air Manggarai Parjono mengungkapkan, sampah sungai yang bermuara di Manggarai belakangan ini volumenya meningkat. Biasanya dalam sehari sampah menumpuk sebanyak 140 meter kubik, hari ini 160 meter kubik. Sampah itu dibersihkan setiap hari dan dibuang ke tempat pembuangan akhir di Bantar Gebang. (Kurnia Sari Aziza/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×