Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana memperkuat pasar surat berharga negara (SBN) domestik dengan memperbesar porsi penerbitan SBN ritel. Di semester kedua tahun ini, pemerintah berencana menerbitkan tiga jenis SBN ritel, yaitu saving bond ritel (SBR), obligasi ritel (ORI), dan sukuk tabungan.
Dua dari tiga jenis SBN ritel tersebut akan diterbitkan secara online, yakni SBR dan sukuk tabungan. Sementara ORI, sebagaimana biasanya, akan diterbitkan secara offline. Meski demikian, pemerintah belum mau memperinci besaran kupon dan targetnya.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Loto Srinaita Ginting mengatakan, SBR melalui seri SBR004 adalah obligasi ritel yang paling dekat yang akan ditawarkan pemerintah. "Masa penawarannya direncanakan pada tanggal 20 Agustus hingga 13 September mendatang," kata Loto kepada KONTAN, Selasa (24/7).
Sementara itu, masa penawaran ORI melalui seri ORI015 dan sukuk tabungan melalui seri ST002, masih tentatif. "Tapi masa penawarannya masing-masing direncanakan Oktober dan November 2018," tambah Loto.
Loto menyebut, tambahan penerbitan instrumen SBN ritel tersebut dilakukan pemerintah dalam memperluas basis investor ritel domestik. Apalagi jumlahnya saat ini masih terbilang kecil.
Sebelumnya, Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu Scenaider Siahaan juga mengatakan bahwa pemerintah memang ingin memperbesar dan memperdalam pasar SBN domestik. Sebab, situasi global saat ini masih diliputi ketidakpastian.
"Domestik sekarang kami mau garap maksimal. Harapan kami ke depan, domestik bisa membiayai semua pembiayaan kita," tandasnya. Jika basis investor ritel makin luas, maka bisa juga mengurangi ketergantungan terhadap dana asing. Dengan demikian, SBN domestik bisa meminimalisasi dampak guncangan global, termasuk terhadap nilai tukar rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News