kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Potensi penerbitan SBN ritel dinilai tidak terlalu besar


Senin, 23 Juli 2018 / 23:02 WIB
Potensi penerbitan SBN ritel dinilai tidak terlalu besar
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia (BI)


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana memperkuat pasar surat berharga negara (SBN) domestik dengan memperbesar porsi penerbitan SBN ritel. Di semester kedua tahun ini, pemerintah berencana menerbitkan tiga jenis SBN ritel, yaitu saving bond ritel (SBR), obligasi ritel (ORI), dan sukuk tabungan.

Dua dari tiga jenis SBN ritel tersebut akan diterbitkan secara online, yakni SBR dan sukuk tabungan. Sementara ORI, sebagaimana biasanya, akan diterbitkan secara online. Meski demikian, pemerintah belum mau memperinci kapan penerbitan akan dilakukan berikut besaran kupon dan targetnya.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, penerbitan SBN ritel cukup baik untuk tujuan pendalaman pasar keuangan. Namun, pemerintah belum bisa berharap banyak dari investor ritel. Sebab, "Dari potensinya tidak terlalu besar," kata Lana kepada Kontan.co.id, Senin (23/7).

Menurut Lana, hal itu lantaran kemampuan ritel yang terbatas. Mulai dari belum cukupnya pemahaman mengenai investasi di obligasi hingga kepemilikan dana, khususnya SBN ritel yang diterbitkan secara online yang menyasar kaum milenial.

Di sisi lain, melalui penerbitan SBN ritel, pemerintah memiliki posisi tawar yang lebih baik. Artinya, pemerintah bisa menawarkan kupon yang tidak terlalu mahal. Yang terpenting, kupon yang ditawarkan bisa kompetitif dibanding bunga deposito.

Bagi investor, pajak SBN ritel juga lebih rendah dibanding pajak deposito. "Makanya pemerintah perlu sosialisasi terus," tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×