Reporter: Hans Henricus | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Cadangan devisa turun sebesar US$ 4 miliar menjadi US$ 74,6 miliar. Menurut Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Darmin Nasution, dana US$ 4 miliar itu dipakai untuk dua keperluan.
Pertama, mengendalikan nilai tukar atau kurs agar tidak terlalu jelek pada waktu gonjang ganjing dua minggu terakhir ini. Kedua, digunakan untuk kebutuhan valas dalam rangka membayar utang luar negeri pemerintah.
"Karena pemerintah yang biasa rupiah, valasnya itu selalu BI yang menyediakan. Soal banyaknya mana saya enggak tahu persis angkanya," kata Darmin usai sidang kabinet paripurna di Kantor Kepresidenan, Kamis (3/6).
Kondisi tersebut, lanjut Darmin, masih aman lantaran masih ada 5,7 atau 5,8 bulan untuk kebutuhan ekspor dan membayar utang pemerintah.
Yang jelas, Darmin menjamin BI akan mengumpulkan kembali cadangan devisa. "Begitu situasi tenang, kita bisa pelan pelan mengumpulkannya lagi, jangan khawatir," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News