Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa (cadev) pada bulan Juli 2020 mengalami peningkatan sebesar US$ 3,4 miliar menjadi US$ 135,1 miliar. Peningkatan pada bulan lalu, melampaui peningkatan pada bulan Juni 2020 yang sebesar US$ 1,2 miliar.
Dengan peningkatan ini, secara year to date, cadangan devisa Indonesia telah meningkat US$ 5,9 miliar dibandingkan dengan akhir tahun 2019.
Baca Juga: Rupiah bisa melemah tipis di akhir pekan jika data tenaga kerja AS membaik
Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat, peningkatan posisi cadangan devisa pada Juli 2020 disebabkan oleh adanya penerbitan surat berharga, baik dari pemerintah pusat maupun Bank Indonesia (BI).
"Pada bulan Juli, pemerintah pusat menerbitkan global bond berdenominasi Yen Jepang senilai JPY 100 miliar. Sementara itu, hasil lelang surat berharga BI (SBBI) valas berhasil menyerap US$ 716 juta," kata Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (7/8).
Selain itu, penguatan cadangan devisa pada bulan Juli 2020 didukung oleh arus modal asing yang masuk (net inflow) ke pasar obligasi sebesar US$ 598 juta.
Baca Juga: Covid-19 masih membayangi stabilitas sistem keuangan, KSSK tingkatkan kewaspadaan
Sayangnya, meski cadangan devisa pada Juli 2020 meningkat, namun pergerakan rupiah pada bulan Juli 2020 cenderung mengalami pelemahan sebesar 2,35% menjadi Rp 14.600 per dolar Amerika Serikat (AS) akibat tekanan permintaan rupiah pada masa pembagian dividen.
Namun, Josua tetap melihat dengan cadangan devisa yang tetap mengalami tren peningkatan, ini akan memberikan confidence pada pelaku pasar, khususnya investor asing sehingga diperkirakan, ini akan menjaga kestabilan rupiah hingga akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News