kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Busyro: Pertemuan dengan Demokrat tak singgung kasus apa pun


Selasa, 06 Desember 2011 / 20:43 WIB
ILUSTRASI. Seorang karyawan menunjukkan kepingan emas di kantor Pegadaian Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/10/2020). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/hp.


Reporter: Eka Saputra | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menegaskan bila pertemuannya dengan Fraksi Partai Demokrat merupakan forum resmi menindaklanjuti seminar bersama antara DPR dan KPK yang digelar April 2011 silam. Dengan demikian sama sekali tidak ada masalah dan kaitan dengan sejumlah politisi Demokrat yang tersandera kasus korupsi wisma atlet.

"Ini sama saja, sebelumnya juga ada pertemuan dengan fraksi lain. Kita membahas soal fungsi pencegahan korupsi di DPR, saling tukar pendapat saja," ujarnya setelah mengikuti pertemuan tersebut (6/12).

Ia pun menegaskan sama sekali tidak ada pembicaraan kasus tertentu di dalamnya. Sementara soal ketidakhadirannya dalam Rapat Paripurna DPR pagi tadi menurutnya karena memang tidak diundang.

"Dan itu enggak ada masalah, kan tadi memang untuk Pimpinan KPK yang baru. Sampai sekarang saya masih ketua lo, belum serah terima jabatan. Dulu waktu saya terpilih di DPR, juga Pak Bibit (Pimpinan KPK Bibit Waluyo) dan lainnya juga tidak diundang ke DPR," tandasnya.

Saat ditanya soal perolehan suaranya yang begitu jauh dengan Abraham Samad dalam pemilihan Ketua KPK belum lama ini, Busyro hanya tersenyum. "Alhamdulillah masih ada yang memilih," katanya.

Begitu pun ia memastikan tiap Pimpinan KPK punya suara yang sama karena bersifat kolektif kolegial. Jadi tidak melulu ditentukan oleh Ketua KPK.

"Saya tidak tahu dasar pemilihan itu ada kaitannya dengan kritikan atau tidak, yang memilih bukan saya. Secara etika, putusan DPR itu yang terbaik," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×