kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Busyro lebih memilih untuk jadi dosen


Rabu, 27 Agustus 2014 / 19:57 WIB
Busyro lebih memilih untuk jadi dosen
ILUSTRASI. Cara menggunakan mode hemat daya di Telegram.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas mengatakan, ia tak memiliki keinginan untuk kembali duduk sebagai komisioner KPK setelah masa tugasnya selesai pada Desember 2014. Rencana selanjutnya, Busyro ingin kembali ke kampus dan melanjutkan kariernya sebagai dosen.

"Saya akan kembali ke kampus. Jadi dosen juga lebih berbobot," kata Busyro di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2014).

Menanggapi minimnya jumlah pendaftar calon pimpinan KPK, Busyro yakin jumlahnya akan semakin bertambah mendekati batas akhir pada 3 September 2014.

"Sedikit tapi selektif ya tidak masalah, kemudian track record-nya harus jelas memenuhi kualifikasi," kata Busyro.

Busyro mengakui, seleksi menjadi pimpinan KPK tak mudah. "Pengalaman saya dulu seleksinya memang sulit, melelahkan. Tapi ya, itu kenikmatan dan pengalaman tersendiri," ujar Busyro.

Sebelumnya diberitakan, sejak pendaftaran dibuka pada 15 Agustus 2014 hingga Jumat (22/8/2014), baru dua orang yang tercatat mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK. Meski baru dua orang yang mendaftarkan diri, Pansel optimistis pendaftar akan terus bertambah hingga batas akhir pendaftaran.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin, selaku Ketua Pansel, mengatakan, pihaknya mulai mengirimkan surat pemberitahuan mengenai pembukaan pendaftaran calon pimpinan KPK ini kepada institusi penegak hukum, termasuk KPK, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, serta ke forum rektor. Diharapkan, surat pemberitahuan itu dapat mendorong pihak yang berminat untuk segera mendaftarkan diri. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×