Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa mengungkap sederet tantangan yang bakal dihadapi BUMN pangan yakni PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) yang dicanangkan bakal mengelola lahan food estate.
Dwi Andreas menilai peluang keberhasilan pengelolaan food estate tersebut sangatlah minim. Anggapannya itu didasarkan pada perjalanan pemerintah Indonesia yang tak kunjung berhasil mengelola sentra pangan sejak tahun 1996.
“Sejarah perjalanan food estate setelah tahun 1996 itu kan gagal semua sampai detik ini. Bahkan di pemerintahan Jokowi kan dikembangkan 1,2 juta hektare di Merauke, dan itu kan juga ternyata gagal,” tegasnya.
Di samping itu, Dia juga skeptis lantaran pengembangan food estate di Indonesia cenderung syarat akan kepentingan politik lima tahunan.
Padahal, pengembangan food estate untuk dapat berhasil memerlukan waktu paling cepat 40 tahun. Bahkan, Andreas mencontohkan Vietnam saja memerlukan waktu selama 100 tahun untuk dapat berhasil mengembangkan sentra pangan Delta Mekong.
Baca Juga: Agrinas Pangan Kelola 425.000 Ha Food Estate, Pengamat:Sebaiknya Juga Fokus di Hilir
“Itu (pengembangan food estate) minimum itu sekitar 30-40 tahun. Misalnya Delta Mekong di Vietnam yang dikembangkan sekarang menjadi pusat produksi beras nasional Vietnam. Itu 100 tahun baru seperti sekarang. Jadi kuncinya konsistensi,” tegasnya.
Untuk diketahui sebelumnya, PT Agrinas Pangan Nusantara yang merupakan transformasi dari BUMN Karya yakni PT Yodya Karya bakal mengelola 425.000 ha food estate.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengatakan bahwa Agrinas Pangan telah mendapatkan mandat dari Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan percepatan produktivitas pertanian hingga mengelola food estate.
"Agrinas Pangan salah satu yang ingin menjadi tonggak dari keberhasilan transformasi pangan kita adalah bagaimana pengelolaan food estate," ujarnya dalam peluncuran Agrinas Pangan Nusantara, di Jakarta, Rabu (14/5).
Sudaryono menjelaskan, Presiden juga telah mencanangkan cetak sawah baru seluas 425.000 Ha yang dikerjakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dan bakal dikelola oleh Agrinas Pangan.
Rinciannya, 225.000 Ha lahan bakal digarap di wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Sumatra Selatan. Berikutnya, 200.000 Ha di Wanam, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
“Baru berdiri, baru melek, baru jalan Agrinas Pangan sudah memiliki atau sudah mengelola pada akhir tahun ini total 425.000 hektare sawah,” jelasnya.
Baca Juga: Dirut Agrinas Pangan Bakal Garap 11.000 Hektare dalam Waktu Dekat, Segini Targetnya!
Selanjutnya: Negosiasi Nuklir AS-Iran: Trump Klaim Kesepakatan Kian Dekat!
Menarik Dibaca: Promo Guardian Super Hemat 15-28 Mei 2025, Tambah Rp 1.000 Dapat 2 Dove Sabun Cair
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News