kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.485.000   78.000   3,24%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Bukan Resesi, Perekonomian Dunia Diprediksi akan Mengalami Perlambatan Pertumbuhan


Selasa, 13 September 2022 / 20:00 WIB
Bukan Resesi, Perekonomian Dunia Diprediksi akan Mengalami Perlambatan Pertumbuhan
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat peti kemas di Terminal JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (21/7/2022). Bukan Resesi, Perekonomian Dunia Diprediksi akan Mengalami Perlambatan Pertumbuhan.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

Meski begitu, ia tak menampik sudah ada negara yang sudah mulai masuk ke jurang resesi, seperti Eropa.

Ini didorong oleh peningkatan harga energi dan juga bank sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) yang sepertinya akan kembali meningkatkan suku bunganya. Sehingga, ini juga bisa menjadi tantangan bagi perusahaan-perusahaan di sana. 

Baca Juga: Inflasi Tinggi, Ekspor Alas Kaki Mulai Mengalami Perlambatan pada Juli 2022

Pun dengan China. Poole melihat ada kemungkinan China untuk masuk ke dalam jurang resesi, setelah ada kebijakan Zero Covid-19.

Menurut Poole, China butuh lebih lagi stimulus fiskal maupun moneter untuk bisa keluar dari kondisi resesi. N

amun, selama kebijakan Zero Covid ini masih terus bergulir, maka akan susah bagi perekonomian negara tirai bambu untuk kembali kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×