kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.093.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.430   24,00   0,15%
  • IDX 7.937   83,06   1,06%
  • KOMPAS100 1.111   9,35   0,85%
  • LQ45 809   4,06   0,50%
  • ISSI 272   3,87   1,45%
  • IDX30 420   2,48   0,59%
  • IDXHIDIV20 486   1,71   0,35%
  • IDX80 123   0,86   0,71%
  • IDXV30 133   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 136   1,05   0,78%

Bukan Resesi, Perekonomian Dunia Diprediksi akan Mengalami Perlambatan Pertumbuhan


Selasa, 13 September 2022 / 20:00 WIB
Bukan Resesi, Perekonomian Dunia Diprediksi akan Mengalami Perlambatan Pertumbuhan
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat peti kemas di Terminal JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (21/7/2022). Bukan Resesi, Perekonomian Dunia Diprediksi akan Mengalami Perlambatan Pertumbuhan.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

Meski begitu, ia tak menampik sudah ada negara yang sudah mulai masuk ke jurang resesi, seperti Eropa.

Ini didorong oleh peningkatan harga energi dan juga bank sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) yang sepertinya akan kembali meningkatkan suku bunganya. Sehingga, ini juga bisa menjadi tantangan bagi perusahaan-perusahaan di sana. 

Baca Juga: Inflasi Tinggi, Ekspor Alas Kaki Mulai Mengalami Perlambatan pada Juli 2022

Pun dengan China. Poole melihat ada kemungkinan China untuk masuk ke dalam jurang resesi, setelah ada kebijakan Zero Covid-19.

Menurut Poole, China butuh lebih lagi stimulus fiskal maupun moneter untuk bisa keluar dari kondisi resesi. N

amun, selama kebijakan Zero Covid ini masih terus bergulir, maka akan susah bagi perekonomian negara tirai bambu untuk kembali kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×