kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Buka IIMS 2018, Jokowi optimistis industri otomotif bakal melonjak


Kamis, 19 April 2018 / 11:05 WIB
Buka IIMS 2018, Jokowi optimistis industri otomotif bakal melonjak
ILUSTRASI. SPG IIMS 2017


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) percaya Revolusi Industri 4.0 yang peta jalannya diluncurkan pemerintah dua pekan lalu, akan membuat industri otomotif melonjak.

Hal itu seiring dengan perkembangan teknologi yang menggeser penggunaan mobil dari pribadi menjadi publik lantaran saat ini terdapat aplikasi penyedia jasa antar dari Go-Jek dan Grab.

"Coba kita pikir lagi bisnis otomotif saat ini mulai beralih dari beli ke panggil mobil, berarti mobil yang sama akan dipakai orang. Dari situasi ini penggunaan mobil bisa delapan hingga 24 jam sehari," ungkap Jokowi saat membuka pagelaran Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2018 di Jiexpo Kemayoran, Kamis (19/4).

Hal tersebut jauh berbeda dari situasi sebelumnya yang mayoritas mobil hanya dipakai 2-3 jam sehari. Dengan begitu menurut Presiden, perlu adanya perawatan yang sangat intensif. Apalagi jika diperhatikan, industri merawat mobil itu adalah jasa padat karya.

"Kalau mobil bisa dipakai 20 jam per hari, sudah pasti mobil itu nggak tahan lama. Artinya Apa? life cycle mobil tak panjang. Mungkin mobil publik bisa ganti 2-4 tahun, artinya produksi mobil harus lebih banyak," tambah Presiden.

Hal tersebut juga sekaligus menampik isu yang mengatakan, industri otomotif akan menciut seiring dengan transisi teknologi. Apalagi, saat ini sudah ada mobil listrik yang menggunakan mesin sederhana alias hanya menggunakan 1/10 dari mobil biasa.

"Ada yang sampaikan ke saya ngapain mesti beli Mobil? Sekarang orang tidak lagi beli mobil, tapi panggil mobil. Begitu juga kalau mobilnya mobil listrik semua dan jarang masuk bengkel artinya industri otomotif akan menciut luar biasa.  Itu prediksi dan saya nggak percaya. Kalau yang pesimis seperti itu saya nggak percaya," tegas Jokowi

Maka dari itu, menurutnya transisi teknologi justru membuka peluang  industri otomotif. "Yang kita perlukan adalah melek, tahu, benar-benar mengikuti, benar benar mencermati secara cepat dan mempersiapkan secara cepat. Saya optimistis dengan bakat yg kita punya, yang dimiliki indonesia di sektor otomotif, saya yakin kita bisa garap peluang yang ada," tutup Kepala Negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×