Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih bakal menjadi pemasok program Makan Bergizi Gratis (MBG) besutan Presiden Prabowo Subianto.
Budi menjelaskan, penugasan Koperasi Desa Merah Putih menjadi pemasok program MBG tertuang di dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
“Kalau di Inpres (nomor 9 tahun 2025) itu, pemasok MBG adalah Kopdes Merah Putih,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Kamis (10/4).
Baca Juga: Skema Pendanaan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih Disusun Kemenkeu dan BUMN
Asal tahu saja, berdasarkan Inpres 9/2025 yang ditandatangani Presiden Prabowo pada 27 Maret 2025, di poin ketujuh angka 15 menugaskan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) untuk melaksanakan program pemenuhan gizi masyarakat dan makan bergizi gratis melalui Kopdes Merah Putih.
Budi mengungkapkan, perkiraan anggaran untuk membangun 80.000 Kopdes Merah Putih tersebut memiliki nominal yang fantastis, mencapai Rp 400 triliun.
Adapun penganggaran ini bakal disusun oleh Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
“Kalau misalnya 80.000 (Kopdes Merah Putih) kali Rp 5 miliar (per Kopdes), itu Rp 400 triliun,” ungkapnya.
Dia bilang, bank anggota Himbara juga akan diikutsertakan dalam pengembangan Koperasi Desa Merah Putih. Menurutnya, bank-bank pelat merah tersebut akan membantu dalam hal pelatihan, mengawal keuangan hingga pinjaman.
Lebih lanjut, Budi menuturkan, pembangunan Koperasi Desa Merah Putih akan dilakukan secara bertahap sehingga memerlukan waktu yang tak sebentar.
Baca Juga: Zulhas Jadi Ketua Satgas, Pemerintah Siapkan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih
“Pembangunannya pasti perlu waktu, memang bikin martabak tumpek langsung jadi, kan mesti dievaluasi, dilihat tanahnya gimana, lokasi gimana. Perlu, perlu waktu, pasti bertahap,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menuturkan, pembentukan koperasi desa ini mencapai 70.000 hingga 80.000 unit, yang bertujuan untuk mendorong pengembangan ekonomi desa sekaligus menyambungkan potensi desa langsung ke kawasan perkotaan.
“Pendanaannya jelas dari APBN dan APBD. Kopdes ini akan menjadi sarana penghubung ekonomi desa dan kota,” katanya.
Zulkifli menambahkan, keberadaan koperasi desa akan memangkas panjangnya rantai distribusi hasil pertanian, sekaligus meminimalkan peran tengkulak yang selama ini dinilai merugikan petani.
Baca Juga: Panel Barus Deputi Kemenkop: Kopdes Merah Putih Bisa Jual Epiji 3 Kg & Pupuk Subsidi
“Kita juga memangkas peran-peran tengkulak yang kadang-kadang mengisap darah para petani. Di situ nanti semua ada: koperasi simpan pinjam, sembako, koperasi pembelian hasil panen seperti gabah dan jagung,” jelasnya.
Tak hanya sebagai pusat kegiatan ekonomi, koperasi desa Merah Putih juga akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti klinik, cold storage (gudang pendingin) untuk menyimpan produk segar yang mudah rusak, serta sarana transportasi guna distribusi produk ke pasar.
“Itu yang akan kita selesaikan, sebelum Agustus mudah-mudahan bisa diselesaikan,” tegasnya.
Selanjutnya: Media Israel Sebut Indonesia Bersedia Menampung Sementara 1.000 Pengungsi dari Gaza
Menarik Dibaca: 10 Sayuran yang Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Diabetes secara Berlebihan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News