kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

BSA Tidak Otomatis Dongkrak Rupiah


Senin, 23 Februari 2009 / 08:31 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pertahanan lini kedua rupiah makin kuat. Jepang sudah bersedia menambah nilai kesepakatan swap bilateral atau Bilateral Swap Arrangement (BSA) dari US$ 6 miliar menjadi US$ 12 miliar. Itu berarti, Bank Indonesia (BI) bisa sewaktu-waktu memanfaatkan dana ini bila cadangan devisa tidak mencukupi kebutuhan dolar di dalam negeri.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, kenaikan plafon swap akan membantu Indonesia menjaga stabilitas ekonomi. “Kami juga akan berhati-hati mengeluarkan kebijakan fiskal dan ekonomi agar kepercayaan investor makin kuat dan memperkuat pertahanan ekonomi nasional,” kata Menteri Sri.

Penambahan fasilitas swap jelas berguna bagi rupiah yang belakangan ini loyo. Pada perdagangan akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah sudah rontok menjadi 12.075 per dolar Amerika Serikat (AS) dari posisi sebelumnya Rp 11.975 per dolar AS.

"Swap akan membantu meningkatkan kepercayaan pasar," ujar Bien Subiantoro, Direktur Tresuri dan Internasional Bank BNI. Maksudnya, pasar diharap lebih kalem begitu tahu fasilitas swap untuk Indonesia bertambah. Sebab, jika sewaktu-waktu ada kebutuhan dolar yang besar, BI bisa mencukupi dengan memanfaatkan fasilitas swap.

Namun jangan terlalu berharap dampak psikologis itu pasti mendongkrak kurs rupiah. "Belum tentu Senin ini (23/2) rupiah akan menguat dari kisaran Rp 12.000," ujar Suriyanto Chang, Kepala Treasury Bank OCBC NISP.

Penambahan fasilitas BSA tidak serta merta menguatkan rupiah mengingat tren penguatan dolar AS berlangsung merata di seluruh dunia. Bahkan, dampak psikologis BSA bisa jadi tak lama. Sebab pasar sudah memperhitungkan kemungkinan penambahan swap itu sebelumnya.

Kepala Treasury BCA Branko Windoe juga termasuk yang percaya fasilitas swap hanya berguna untuk menahan goncangan pasar finansial global. Branko mengingatkan agar bank sentral tidak terpancing memanfaatkan fasilitas ini untuk menanggapi ulah spekulan valas. "Jadi, jangan sampai ikan yang baru saja didapat langsung dibuang lagi ke laut,” tandas Branko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×