kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BRI akan dapat jatah penempatan uang negara terbanyak


Selasa, 30 Juni 2020 / 14:18 WIB
BRI akan dapat jatah penempatan uang negara terbanyak
ILUSTRASI. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenekeu Febrio Nathan Kacaribu


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan mendapatkan porsi terbanyak dari dana stimulus penempatan uang negara pada bank mitra.

“Harapannya dari BRI (salurkan) ke daerah desa. Nanti kita bersama-sama akan memutuskan tergantung dari kesiapannya masing-masing. Porsi paling besar BRI karena cover UMKM-nya paling banyak,” kata Febrio di Gedung DPR/MPR RI, Senin (29/6).

Kendati demikian, Febrio belum bisa menyebut berapa persen alokasi suntikan dana untuk bank pelat merah tersebut. Yang jelas, dari penyaluran tahap awal anggaran penempatan uang negara sebesar Rp 30 triliun, BBRI akan mendapat uang lebih banyak dibanding Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) lainnya yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

Baca Juga: Kemenkeu: Penempatan dana di bank BUMN agar perekonomian tak jatuh semakin dalam

Secara umum, rencana penyaluran dana dari BRI dalam enam bulan ke depan akan ekspansi kredit UMKM Bank BRI sebesar Rp 122,5 triliun dengan komposisi segmen mikro sebesar 88,87% atau setara Rp 108,8 triliun.

Ekspansi tersebut akan difokuskan di sektor produksi non perdagangan sebesar Rp 71,32 triliun atau 58,21%. Sementara area penyaluran kredit UMKM didominasi di daerah rural sebesar Rp 69,03 triliun, sub rural senilai Rp 19,99 triliun, dan urban sebesar Rp 33,47 triliun. Sehinga harapannya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di pedesaan.

Penempatan uang negara tersebut diberikan untuk jangka waktu tiga bulan. Kemudian, Himbara penerimaanya wajib mengembalikan dana tersebut tiga kali lipat dari anggaran yang diberikan pemerintah.

Febrio menambahkan, tidak menuntut kemungkinan, pemerintah bisa menambah suntikan uang kepada BBRI, BMRI, BBNI, maupun BBTN di rentang waktu berjalannya pemberian stimulus.

"Harapannya nanti bisa diperluas lagi setelah evaluasi, katakanlah dalam satu bulan ini, kalau menunjukan tanda-tanda yang membaik dan benar-benar efektif pemerintah siap untuk kemudian menambah atau memperkuat penempatan dana untuk disalurkan menjadi kredit modal kerja bagi UMKM di tahun 2020," kata Febrio.

Baca Juga: Pemerintah siap tempatkan dana tahap kedua ke Himbara pada September nanti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×