kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPS ungkap 3 faktor pengendali tingkat kemiskinan di tengah wabah corona


Minggu, 03 Mei 2020 / 11:15 WIB
BPS ungkap 3 faktor pengendali tingkat kemiskinan di tengah wabah corona


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, ada tiga faktor yang menjadi pengendali tingkat kemiskinan penduduk Indonesia di tengah wabah virus Corona, yaitu tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, serta ketepatan dan kecepatan penyaluran bantuan sosial (bansos).

Kepala BPS Suhariyanto memperkirakan, pada bulan Maret 2020 tingkat kemiskinan pada beberapa provinsi di Pulau Jawa terutama di perkotaan akan mengalami kenaikan. Hal ini dilatarbelakangi oleh penyebaran virus corona yang berpusat di Pulau Jawa, terutama DKI Jakarta.

Baca Juga: BPS: Jika corona berakhir Mei 2020, target tingkat pengangguran 5% bisa tercapai

"Untuk data kemiskinan Maret sedang diolah, tetapi dapat saya informasikan bahwa tren untuk provinsi-provinsi yang berada di Jawa diperkirakan akan mengalami kenaikan karena Covid-19 menyebarnya di Jakarta, kemudian bergerak ke Jawa. Sementara yang di luar Jawa belum terdampak," ujar Suhariyanto belum lama ini.

Namun demikian, untuk tingkat kemiskinan pada bulan September, nantinya akan sangat dipengaruhi oleh tingkat inflasi bahan pangan pokok seperti beras, pertumbuhan ekonomi di Kuartal II-2020, serta ketepatan serta kecepatan penyaluran bansos.

Menurutnya, apabila penyaluran bansos dapat berjalan dengan lancar dan tepat sasaran, seiring dengan penurunan kasus corona, maka target angka kemiskinan di level 9% kemungkinan dapat tercapai.

Sebaliknya, apabila kondisi tersebut tidak berjalan lancar atau belum tercapai, maka angka kemiskinan di bulan September akan cenderung mengalami kenaikan.

Baca Juga: Ini sektor yang diramal akan paling banyak hasilkan pengangguran

"Kalau kita belajar pada pengalaman tahun 2005-2009, pengendalian inflasi, data pertumbuhan ekonomi, dan ketepatan penyaluran bansos ini akan berpengaruh pada distribusi pendapatan, sehingga akan berpengaruh pada naik atau tidaknya kemiskinan, pengangguran, dan juga gini ratio," kata Suhariyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×