Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan barang Indonesia mencatatkan surplus pada Agustus 2024.
Surplus neraca perdagangan barang pada Agustus 2024 ini mencapai US$ 2,90 miliar, atau naik US$ 2,40 miliar dari surplus bulan sebelumnya.
"Dengan demikian neraca perdagangan telah catat surplus selama 52 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujar Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam Konferensi Pers, Selasa (19/7).
Pudji menyampaikan, surplus necara perdagangan pada Agustus 2024 ini lebih tinggi dibandingkan dengan Juli 2024, namun tetap sedikit lebih rendah dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu.
Baca Juga: BPS Catat Ekspor Agustus 2024 Naik 5,97% Menjadi US$ 23,56 Miliar
"Surplus neraca perdagangan Agustus 2024 ini ditopang oleh surplus pada komoditas non migas yaitu sebesar US$ 4,34 miliar,” tutur Pudji.
Ia menyebut, komoditas utama penyumbang surplus non migas adalah bahan bakar mineral (HS27). Kemudian didorong oleh lemak dan minyak nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72).
Adapun surplus neraca perdagangan non migas Agustus 2024 ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan lalu, tetapi lebih rendah jika dibandingkan Agustus 2023.
Sementara itu, neraca perdagangan migas mencatatkan defisit sebesar US$ 1,44 miliar,, dengan komoditas penyumbang defisit neraca perdagangan migas adalah hasil minyak dan minyak mentah.
“Defisit neraca perdagangan migas Agustus 2024 tidak sedalam dari bulan sebelumnya tetapi masih lebih dalam jika dibandingkan bulan yang sama tahun lalu ,” ungkapnya.
Baca Juga: BPS Catat Impor Agustus 2024 Sebesar US$ 20,67 Miliar
Lebih lanjut, neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2024 masih surplus karena nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai impor.
Nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2024 tercatat sebesar US$ 23,56 miliar, atau meningkat 5,97% bila dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan nilai impor Indonesia tercatat sebesar US$ 20,67 miliar, atau turun 4,93% bila dibandingkan Juli 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News