kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPS mencatat impor migas naik 10,26% di bulan Oktober, ini kata ekonom


Jumat, 15 November 2019 / 19:57 WIB
BPS mencatat impor migas naik 10,26% di bulan Oktober, ini kata ekonom
ILUSTRASI. Kepala BPS Suhariyanto dan jajarannya dalam paparan hasil survei tentang IHK, NTP, dan pertumbuhan industri manufaktur di kantor BPS, Jakarta pada Jumat (1/11). BPS: Kunjungan wisman pada September 2019 menurun dari bulan sebelumnya.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Impor minyak dan gas (migas) pada Oktober 2019 tercatat mengalami kenaikan sebesar 10,26% (mom) atau sebesar US$ 163,4 juta menjadi US$ 1,76 miliar.

Menanggapi hal itu, ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat bahwa kenaikan impor migas pada Oktober 2019 ini disebabkan oleh kenaikan volume yang yang merupakan langkah antisipasi untuk persediaan pada akhir tahun.

Baca Juga: BPS catat impor bulan Oktober 2019 naik 3,57%, ini daftarnya

Seperti yang diketahui, BPS juga mencatat bahwa volume impor migas pada bulan Oktober 2019 naik sebesar 5,31% (mom). Dengan sebelumnya pada bulan September mencatat volume sebesar 3,18 juta ton, dan menjadi menjadi 3,34 juta ton pada bulan Oktober 2019.

Kenaikan tersebut disebabkan oleh kenaikan volume hasil minyak sebesar 10,71% (mom) dari 1,85 juta ton menjadi 2,05 juta ton. Demikian juga dengan volume gas naik tipis 0,59% (mom) menjadi 510,300 ton.

Hal tersebut juga diungkapkan oleh peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi. "Kemungkinan untuk stok Pertamina. Untuk persediaan bulan-bulan ke depan dan untuk memenuhi permintaan bulan lalu," kata Eric kepada Kontan.co.id, Jumat (15/11).

Baca Juga: BPS catat ekspor Oktober 2019 tumbuh 5,92% menjadi US$ 14,93 miliar

Namun, Josua juga menyoroti soal keseluruhan impor migas secara tahun kalender periode Januari 2019 - Oktober 2019 yang mengalami penurunan sebesar 19,10% dari periode yang sama tahun sebelumnya.




TERBARU

[X]
×