kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BPS: Jumlah Penduduk Bertambah Menjadi 235 Juta


Senin, 24 Mei 2010 / 15:30 WIB
BPS: Jumlah Penduduk Bertambah Menjadi 235 Juta


Reporter: Hans Henricus | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Sensus penduduk tahun 2010 sedang bergulir. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan dari hasil sensus itu penduduk Indonesia bakal bertambah menjadi antara 235 juta sampai 240 juta orang.

Kepala BPS Rusman Heriawan berharap hasil sensus nanti tidak akan melebihi perkiraan maksimal yaitu 240 juta orang. "Kalau lebih dari itu artinya ada apa dengan pertumbuhan penduduk kita kan, apakah karena program KB sudah mulai longgar," ujarnya usai konferensi dewan ketahanan pangan nasional, Senin (24/5).

Selain itu, BPS jga mencatat terjadi migrasi atau perpindahan dari satu daerah ke daerah lain dalam sensus penduduk saat ini. Menurut Rusman, sejumlah kota yang mengalami migrasi selama bulan ini antara lain Denpasar (Bali), lalu Mamuju (Sulawesi Barat), dan Manokwari (Papua Barat), .

Migrasi ini, kata Rusman, terjadi lantaran adanya pembentukan daerah otonomi baru yang merubah peta persebaran penduduk di Indonesia. Kemudian, daya tarik pembangunan pusat-pusat pertumbuhan baru.

Sampai saat ini, Rusman mengungkapkan, hasil sensus penduduk secara nasional berdasarkan dokumen C 1 yang dilengkapi dengan 43 pertanyaan telah mencapai 90%. Rusman mengatakan pencapaian 90% itu setara dengan 220 juta lebih orang

Sementara 10% sisanya memang ada daerah yang belum terdata menurut dokumen C1. Namun, Rusman tidak menyebutkan daerah mana saja itu."Tapi nanti kita akan "cuci piring" untuk yang ketinggalan, yang dalam masa sensus orangnya tidak pernah ada," tukasnya.

Rusman menambahkan hasil dari sensus penduduk ini bisa dipakai memproyeksi tingkat kebutuhan pangan dan energi bagi penduduk Indonesia dalam sepuluh tahun ke depan. "Jadi BPS harus memberikan suatu ilustrasi dalam sepuluh tahun lagi penduduk Indonesia seperti apa dan pergeseran petanya sehingga bisa membuat sebuah kebijakan pangan dan energi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×