kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPS catat wisman 2016 11,52 juta, Kemenpar 12 juta


Kamis, 16 Februari 2017 / 16:29 WIB
BPS catat wisman 2016 11,52 juta, Kemenpar 12 juta


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia tercatat sebanyak 11,52 juta sepanjang 2016. Angka ini masih belum memenuhi target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebanyak 12 juta kunjungan wisman.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada 2016 ini naik 10,69% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang berjumlah 10,41 juta kunjungan.

“Sepanjang 2016 secara bulanan jumlah kunjungan wisman selalu lebih tinggi dari angka bulanan pada tahun 2015, sehingga secara keseluruhan pada 2016 jumlah wisman dari bulan ke bulan mengembirakan,” katanya di Gedung BPS, Kamis (16/2).

Namun demikian, data kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia yang tercatat sebanyak 11,52 juta sepanjang 2016 oleh BPS ini berbeda dengan data Kementerian Pariwisata yang mencatat sebanyak 12,02 juta wisman pada tahun 2016.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana mengatakan, data milik Kemenpar ditambah dengan ekstrapolasi dari bulan Januari-September 2016 sejumlah 504.696 wisman. Ia mengatakan, ekstrapolasi 504.000 sangat valid, karena dihitung dengan menggunakan teknologi Big Data Mobile Positioning Data (MPD).

Dengan demikian menurut dia, tercapainya target ini disebabkan oleh pengaruh kebijakan bebas visa, "Bebas Visa Kunjungan (BVK) pengaruhnya sangat signifikan," katanya. Hal ini juga didorong kuatnya strategi branding Wonderful Indonesia selama tahun 2016. Dalam kurun waktu setahun, Indonesia mendapatkan 46 penghargaam di 22 negara atas branding Wonderful Indonesia.

Namun demikian, jumlah wisatawan belum bisa naik lebih tinggi pada 2016 lantaran ada beberapa isu yang membuat wisatawan dari beberapa negara enggan ke Indonesia. Misalnya saja wisman dari Singapura yang jumlahnya tahun ini turun menjadi 1,42 juta dari 1,55 pada tahun lalu.

“Pada Agustus lalu ada ancaman teroris dari Batam ke Singapura. Ada beberapa eksternalitas seperti faktor keamanan. Jepang juga memang mengalami stagnansi ekonomi dia sehingga kunjungannya turun,” ucapnya.

Sementara bila mengacu pada data BPS, pencapaian kunjungan turis asing ke Indonesia di tahun lalu masih belum mencapai target yang dipatok 12 juta wisman pada 2016. Hal ini menurut Suhariyanto karena perhitungan selama 2016 dengan menggunakan data roaming di pos lintas batas non TPI (Tempat Pemeriksaan Imigrasi) hanya di Oktober.

“BPS tidak menghitung dari Januari-September 2016 (menggunakan roaming). Seandainya yang Januari-September dihitung, maka akan menambah sekitar 4%. Tapi BPS tidak menambah ekstrapolasi, kita mengimplementasikannya sejak Oktober 2016, sehingga total turis asing 2016 tanpa ekstrapolasi Januari-September 11,52 juta," jelas Suhariyanto.

Ia menambahkan, puncak kunjungan wisman pada 2016 ini ada pada Desember 2016 dengan sebanyak 1,11 juta kunjungan atau naik 12,87% dibanding periode yang sama di 2015 sebanyak 986.500-an kunjungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×