kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPS Catat Indeks Ketimpangan Gender Menurun pada 2023


Senin, 06 Mei 2024 / 14:37 WIB
BPS Catat Indeks Ketimpangan Gender Menurun pada 2023
ILUSTRASI. Indeks ketimpangan gender (IKG) pada 2023 sebesar 0,447, turun 0,012 dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 0,459.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, indeks ketimpangan gender (IKG) pada 2023 sebesar 0,447, turun 0,012 dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 0,459.

Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, menurunnya ketimpangan gender ini utamanya dipengaruhi oleh perbaikan pada semua dimensi pembentuknya.

Indeks ketimpangan gender ini terus menurun setiap tahunnya, yakni pada 2018 mencapai 0,499, 2019 mencapai 0,488, pada 2020 mencapai 0,472, pada 2021 mencapai 0,465, pada 2022 mencapai 0,459, dan pada 2023 mencapai 0,447.

Menurunnya IKG yang semakin rendah ini menunjukkan adanya perbaikan dalam kesetaraan gender.

Baca Juga: Ini Hasil Penelitian Diversity, Equity, & Inclusion di Beberapa Perusahaan Indonesia

“Perbaikan ini dipengaruhi oleh kesetaraan capaian pada seluruh dimensi penyusun indeks ketimpangan gender,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Senin (6/5).

Jika dilihat dari komponen indeks ketimpangan gender, terdiri dari pertama, dimensi Kesehatan reproduksi, proporsi perempuan 15-49 tahun yang dalam 2 tahun terakhir melahirkan anak lahir hidup terakhir yang tidak di fasilitas kesehatan sebanyak 0,126.

Kemudian, proporsi perempuan 15-49 tahun yang melahirkan anak lahir hidup pertama berusia kurang dari 20 tahun adalah 0,258.

Kedua, dimensi pemberdayaan, persentase penduduk laki-laki dengan pendidikan SMA keatas sebanyak 42,62%. Sedangkan persentase penduduk perempuan dengan Pendidikan SMA keatas mencapai 37,60%.

Persentase penduduk laki-laki di legislatif mencapai 77,86, sedangkan untuk perempuan mencapai 22,14%.

Ketiga, dimensi pasar tenaga kerja, yakni tingkat partisipasi Angkatan kerja (TPAK) untuk laki-laki mencapai 84,26%, sedangkan untuk perempuan mencapai 54,52%.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×