kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BPOM keluarkan izin vaksin corona Sinovac, Jokowi akan divaksin Rabu (13/1)


Senin, 11 Januari 2021 / 18:04 WIB
BPOM keluarkan izin vaksin corona Sinovac, Jokowi akan divaksin Rabu (13/1)
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan disuntik vaksin corona pada Rabu (13/1).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan divaksinasi virus corona (Covid-19) pada Rabu (13/1).

Kata Budi, vaksinasi diberikan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin corona produksi Sinovac.

"Mengenai vaksinasi, Insya Allah kita akan mulai di hari Rabu dan akan dimulai oleh Presiden," ujar Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Senin (11/1).

Baca Juga: Ringan hingga sedang, begini efek samping vaksin virus corona Sinovac

Sebagai informasi, BPOM juga telah memberikan EUA kepada vaksin Covid-19 produksi Sinovac yang bekerja sama dengan PT Bio Farma. EUA diberikan dengan mempertimbangkan hasil uji klinis tahap ketiga di Bandung, Turki, dan Brasil.

Berdasarkan data yang ada, vaksin Sinovac yang disebut Coronavac tersebut aman dan memiliki tingkat efikasi di atas ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 50%. Efikasi vaksin Sinovac berdasarkan data uji klinis tahap ketiga di Bandung sebesar 65,3%, sementara di Turki 91,25%, dan di Brazil 78%.

"Pada Senin 11 Januari 2021, BPOM memberikan persetujuan EUA bagi vaksin Covid-19 yg pertama kali kepada Sinovac yang bekerja sama dengan PT Bio Farma," terang Kepala BPOM Penny Lukito di tempat terpisah.

Selain BPOM, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah memberikan fatwa kehalalan bagi vaksin Sinovac. Vaksinasi diharapkan dapat menekan angka penularan Covid-19 dan mengakhiri masa pandemi Covid-19.

Selanjutnya: Efikasi sebesar 65,3%, BPOM: Vaksin sinovac tidak memiliki efek samping yang berat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×