kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

BPJS TK bisa bantu tambal defisit BPJS Kesehatan


Selasa, 07 November 2017 / 18:06 WIB
BPJS TK bisa bantu tambal defisit BPJS Kesehatan


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menyebut, BPJS ketenagakerjaan dapat membantu mengurangi defisit BPJS Kesehatan. Khususnya, untuk mengganti klaim BPJS Kesehatan yang berasal dari kecelakaan di jalan maupun kecelakan kerja.

"Seperti kecelakaan itu dikerjakan oleh BPJS Kesehatan dengan Jasa Raharja itu kerap jadi masalah, karena, misalnya kecelakaan tunggal tidak ada saksi bukti ada tidak bisa dibayarkan," kata Menkes kepada Kontan.co.id, Selasa (7/11) seusai acara Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional 2017 di Jakarta.

Selain itu, Nina menambahkan BPJS Ketenagakerjaan juga bisa peran dalam membayar biaya pengobatan korban kecelakaan kerja.

Ia mencontohkan bagaimana kecelakaan di pabrik petasan di Kosambi bisa diklaim oleh BPJS Kesehatan.

"Seperti kemarin di Kosambi, saya pikir harunys BPJS Ketenagakerjaan juga ikut, jangan semuanya ke BPJS Kesehatan," sambung Menkes.

Meski demikian, Nila menyadari memang butuh mekanisme lebih lanjut guna mengetahui sumber penyakit disebabkan oleh pekerjaan atau tidak.

Sebelumnya Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris mengatakan, guna menambal defisit, Pemerintah akan menjalin kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan agar penyakit yang terjadi akibat pekerjaan nantinya bisa ditanggung oleh lembaga tersebut.

Fahmi mengatakan, telah menjalin komunikasi dengan BPJS Ketenagakerjaan agar upaya tersebut bisa terwujud.

"Memang tidak mudah, apalagi membedakan penyakit yang terjadi akibat pekerjaan atau karena penyakit komunitas, makanya kami sedang komunikasikan dengan mereka," katanya.

Sejak pertama diluncurkan pada 2014, BPJS Kesehatan sendiri memang selalu alami defisit. Pada 2014, defisit keuangan BPJS Kesehatan mencapai Rp 3,3 triliun. Tahun 2015, defisit membengkak menjadi Rp 6 triliun dan tahun 2016 mencapai Rp 9,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×