kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Boediono desak daerah punya cetak biru DAS


Rabu, 23 Mei 2012 / 12:00 WIB
Boediono desak daerah punya cetak biru DAS
ILUSTRASI. Shalat Idul Fitri berjemaah di luar rumah hanya boleh digelar di wilayah zona kuning dan zona hijau. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Wakil Presiden Boediono meminta pemerintah daerah segera memiliki cetak biru pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). Cetak biru itu untuk mencegah dan menanggulangi bencana alam banjir dan tanah longsor.

"Kalau ada pemerintah daerah yang belum memiliki cetak biru DAS, hendaknya segera memilikinya. Pemerintah pusat bersedia memberikan bantuan administrasi dan finansial," kata Wapres Boediono saat membuka Rapat Kerja Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) 2012 , Rabu, (23/5).

Boediono menjelaskan, cetak biru merupakan rencana aksi bagi daerah untuk bisa menindaklanjuti kegiatan daerah dalam menciptakan DAS untuk jangka menengah dan panjang. Cetak biru ini memuat target pelaksanaan program.

"Apabila pembangunan DAS bisa berjalan baik, maka nantinya bisa memberikan warisan yang baik kepada anak cucu kita," katanya.

Boediono menilai, DAS sangat penting bagi manusia, apalagi sejarah mencatat, DAS penting bagi peradaban. DAS terbukti penting sejak 6.000-8.000 tahun lalu untuk kebutuhan pangan dan bercocok tanam.

Sementara itu, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, tujuan rapat kerja Pengelolaan DAS itu dilakukan untuk meningkatkan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi pembangunan berbasis pengelolaan DAS berkelanjutan.

"Kami berharap, ke depan akan lebih mampu mencegah dan menanggulangi bencana alam banjir, tanah longsor, erosi tanah dan kekeringan pada DAS prioritas," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×