kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bocah pemanjat tiang bendera dapat beasiswa dari PLN


Sabtu, 18 Agustus 2018 / 11:02 WIB
Bocah pemanjat tiang bendera dapat beasiswa dari PLN
ILUSTRASI. Petugas PLN di PLN Peduli


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengapresiasi aksi heroik Yohanis, siswa SMP di Atambua, NTT. Seperti yang diketahui, sebuah video merekam aksi Yohanis saat memanjat tiang bendera untuk memasang tali tiang yang putus saat upacara bendera di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Motaain, Kab. Belu, NTT pada Jumat, 17 Agustus 2018.

Atas aksi herois tersebut, PLN Peduli mengapresiasi tindakan tersebut dengan bantuan beasiswa hingga jenjang pendidikan tinggi Strata 1 (S1). Saat ini, pelajar bernama lengkap Yohanis Gama Marschal Lau itu diketahui masih duduk di bangku kelas VII SMP Negeri Silawan, NTT.

Direktur Human Capital Management PLN, Muhammad Ali mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi aksi Yohanis yang mencerminkan tingginya rasa nasionalisme dan cinta NKRI.

"Aksi Yohanis sangat nasionalis. Kami salut, mulai saat ini Yohanis menjadi "Putra PLN", dan akan mendapatkan beasiswa sampai tingkat S1," ungkap Ali melalui keterangan yang diterima KONTAN pada Jumat (17/8).

Sebagai informasi, Yohanis merupakan anak bungsu dari 9 bersaudara. Ia tinggal di Dusun Halimuti, Desa Silawan, Kec. Tastim, Kab. Belu. Jarak rumahnya dari Kota Atambua sekitar 21 kilometer dan 2 kilometer dari PLBN Terpadu Motaain yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

Yohanis yang baru berumur 14 tahun secara spontan dan lincah memanjat tiang bendera dengan ketinggian 9 meter. Aksi ini pun mengundang decak kagum para peserta upacara dan warganet kala melihat aksinya di dunia maya.

Tindakan Yohanis bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia karena menunjukkan betapa putera bangsa yang tinggal di daerah perbatasan sangat mencintai negaranya. Saat besar nanti, Yohanis bercita-cita sebagai tentara.

Sejak video tersebut beredar, PLN segera mendatangi alamat rumah Yohanis dan bertemu kedua orang tuanya, yakni Victorino Fahik Marschal dan Lorenca Gama. PLN mengabarkan bahwa Yohanis akan mendapatkan beasiswa pendidikan hingga kuliah S1. Beasiswa itu berasal dari PLN Peduli yang merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan, dimana salah satunya memberikan perhatian khusus pada bidang pendidikan.

"Yohanis memiliki inisiatif, berani mengambil keputusan dan resiko. Ini membanggakan dan bisa menjadi teladan bagi generasi muda Indonesia," pungkas Ali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×