kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

BMKG: Sebagian Sentra Produksi Padi Menghadapi Kekeringan Ekstrem


Selasa, 27 Agustus 2024 / 17:17 WIB
BMKG: Sebagian Sentra Produksi Padi Menghadapi Kekeringan Ekstrem
ILUSTRASI. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan sebagian wilayah Indonesia telah masuk pada musim kemarau, bahkan mengalami kekeringan meteorologis dengan level siaga.


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan sebagian wilayah Indonesia telah masuk pada musim kemarau, bahkan mengalami kekeringan meteorologis dengan level siaga.

BMKG juga menyebut, beberapa wilayah dan provinsi di Indonesia punya hari tanpa hujan (HTH) yang sangat tinggi hingga masuk level siaga 1 atau awas untuk bencana kekeringan.

Hasil analisis iklim yang dilakukan BMKG, indeks IOD dan ENSO pada bulan Agustus 2024, Indek Dipole Mode 0.39 (Netral), dan indeks ENSO -0.04 (Netral). IOD Netral diprediksi berlangsung Agustus hingga Februari 2025.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Bakal Turun Hujan dalam Sepekan ke Depan di Wilayah Ini

Praktisi Cuaca dan Iklim Ekstrem BMKG Siswanto mengatakan, monitoring daerah yang mengalami kurang hujan menunjukkan mayoritas wilayah Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur sudah mengalami HTH ekstrem panjang, yaitu lebih dari 60 hari tidak mengalami hujan.

"Itu sedikit banyak akan berdampak pada wilayah-wilayah yang menjadi sentra pangan penghasil padi utama yang ada diĀ  Sumatra, Pulau Jawa, dan Sulawesi Selatan," kata Siswanto saat ditemui KONTAN, pekan lalu.

Menurut dia, di Jawa sentra produksi padi itu misalnya di Lamongan, Ngawi, Sragen, Grobogan, Cilacap, Subang, Karawang, dan Indramayu.

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis, berlaku untuk Dasarian III Agustus 2024. Peringatan dini terbagi dalam 3 klasifikasi, yaitu waspada, siaga, dan awas.

Berikut peringatan dini kekeringan meteorologis untuk Dasarian III Agustus 2024:

Waspada

- Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan NTB

Siaga

- Beberapa kabupaten di Provinsi Banten, Jakarta, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Jawa Timur, NTT, dan Sulawesi Selatan

Baca Juga: Produksi Beras Tahun Ini Terancam Turun Akibat Kemarau Panjang

Awas

- Beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Timur, NTB, dan NTT.

Sementara itu, BMKG memprediksi, wilayah-wilayah di Indonesia yang akan memasuki musim kemarau periode Dasarian I-II September 2024 adalah sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah dan sebagian Sulawesi Utara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×