Sumber: kontan | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Pemerintah rupanya masih membuka pintu bagi Emaar. Badan Koordinasi Penanaman Modal akan menemui Emaar untuk mempertegas posisi investor besar dari Timur Tengah ini terkait investasinya dalam proyek pembangunan pariwisata di Lombok. Dalam sebulan terakhir, Emarr tidak menunjukkan kemajuan berarti dalam proyek Lombok Resort bernilai US$ 600 juta. Padahal, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah memberi banyak dukungan, seperti pembangunan bandara dan jalan
Kepala BKPM Gita Wirjawan menduga tersendatnya pembangunan Lombok Resort tak lepas dari krisis keuangan yang menimpa Dubai World, induk Emaar. Akhir November 2009 lalu, Dubai World menyatakan tak sanggup membayar obligasi jatuh tempo sebesar US$ 3,52 miliar. Buntutnya, Emaar memilih fokus menyelesaikan proyek infrastruktur di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
Untuk itu, Gita kemarin (31/1) bertolak ke Dubai. Selain menemui Emaar, Gita akan melakukan pembicaraan dengan sejumlah investor Timur Tengah. Salah satunya, Rash Al Khaimah. Al Khaimah, rencananya, akan segera melakukan investasi di daerah Kutai Timur, Kalimantan Timur pada awal Maret 2010. “BKPM juga akan mendorong investor asing untuk masuk pada sektor potensial di seluruh daerah di Indonesia,” kata Gita, kemarin (31/1).
Gita menambahkan, ia akan mengunjungi beberapa negara untuk menyampaikan potensi investasi di Indonesia. Misalnya saja ke Qatar dan India. Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang menyambut baik rencana ini. Ia meminta pemerintah pusat mendengarkan potensi investasi di daerah, agar investasi lebih tepat sasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News