Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanam Modal (BKPM) memastikan layanan peizinan berusaha melalui sistem online single submission (OSS) tidak terdampak serangan siber ransomware Pusat Data Nasonal (PDN).
Staf Khsus Kementerian Investasi/BKPM, Tina Talisa bilang layanan-layanan di instansinya tetap terjaga, khususnya OSS yang bersentuhan langsung dengan pelaku usaha.
"Kami melakukan pengawasan dan pengecekan secara rutin untuk memastikan perizinan maupun layanan yang diberikan tetap optimal," jelas Tina dalam keteranganya, Senin (1/7).
Meski demikian, pihaknya tetap waspada dan mengawal gangguan yang mungkin terjadi. Berdasarkan pengamatan sejak terjadi gangguan di PDN, proses penerbitan Nomor Indusk Berusaha (NIB) pada sistem OSS berjalan normal. Sejauh ini, contact center Kementerian Investasi juga tidak mencatat adanya keluhan pelaku usaha terhadap layanan publik ini.
"Layanan OSS masih berjalan normal di minggu lalu sampai sekarang," urai Tina.
Berdasarkan data dari Kementerian Investasi/BKPM, selama 1 Januari-30 Juni 2024 total NIB yang diterbitkan melalui sistem OSS sebanyak 2.404.297 dengan rata-rata penerbitan per hari 13.210.
Baca Juga: Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Diminta Perbaiki Tata Kelola Data Publik
Diketahui, serangan siber ke Pusat Data Nasional Sementara terjadi sejak Kamis (20/6) lalu. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengklaim setidaknya ada 282 tenant PDNS yang terdampak serangan ini.
Dari jumlah tersebut hanya 44 tenan atau layanan investasi yang memiliki back up data dan bisa diselamatkan. Sementara sisanya hingga kini belum dapat dipulihkan.
"Kami mengutamakan pemulihan kementerian/lembaga yang memiliki back up data, jumlah 44,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong kepada wartawan, Rabu (26/6).
Namun, Usman mengatakan prioritas utama pemulihan diberikan pada Kementerian/Lembaga (K/L) yang berhubungan langsung dengan layanan publik.
"Kita berharap setiap hari ada tenant-tenant maupun kementerian/lembaga yang pulih. Sampai akhir bulan ini (Juni) paling tidak ada 18-an layanan bisa recovery," urainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News