Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan kemungkinan pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada akhir tahun 2022.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengungkapkan, ini akan menjadi angin segar bagi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023.
“Akan menjadi modal pertumbuhan tahun depan. Terutama, di tengah ketidakpastian global sehingga pertumbuhan akan berasal dari dalam negeri,” tutur Faisal kepada Kontan.co.id, Rabu (21/12).
Faisal mengungkapkan, dengan pencabutan PPKM, konsumsi rumah tangga bisa lebih tangguh di tengah ancaman perlambatan ekonomi global.
Baca Juga: Kadin Dukung Rencana Pemerintah Mencabut Status PPKM
Bila konsumsi rumah tangga lancar, maka pertumbuhan ekonomi bisa membesar. Terlebih, konsumsi rumah tangga menyumbang lebih dari 50% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Dengan kondisi ini, Faisal melihat ada potensi asa pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% secara tahunan pada 2023 bisa tercapai. Bahkan, ada kemungkinan pertumbuhan lebih dari itu.
Namun, pemerintah tak bisa bergantung pada kinerja pertumbuhan konsumsi rumah tangga saja. Perlu fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur untuk mencapai target tersebut.
Dalam hal ini, komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi harus mampu tumbuh di atas 6% secara tahunan.
Hanya saja, dari perhitungan Bank Mandiri, pertumbuhan ekonomi tahun 2023 masih akan berada di kisaran 5%. Sejalan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan mencapai 5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News