Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kesepakatan tarif perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) dikabarkan terancam batal.
Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menyarankan pemerintah agar melakukan langkah maksimal untuk memastikan isu batalnya kesepakatan tarif resiprokal antara Indonesia dan AS tidak menjadi kenyataan.
Menurutnya, jika tarif ekspor Indonesia ke AS benar kembali ke level 32%, dampaknya terhadap perdagangan dan stabilitas ekonomi Indonesia akan sangat signifikan.
“Semoga rumor kesepakatan batal tidaklah benar. Pemerintah perlu berupaya maksimal mencegahnya. Akan sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan stabilitas moneter,” ujar Wijayanto kepada Kontan, Rabu (10/12/2025).
Baca Juga: Duh, Kesepakatan Dagang Indonesia-AS Berisiko Gagal, Gara-Gara Soal Ini
Wijayanto bilang, posisi AS sangat strategis bagi kinerja perdagangan Indonesia. Ekspor Indonesia ke AS mewakili sekitar 10% dari total ekspor nasional, dan menyumbang hampir 50% dari total surplus perdagangan Indonesia.
“Selain penting mendorong pertumbuhan ekonomi, surplus tersebut merupakan sumber aliran devisa penting bagi Indonesia. Apalagi neraca pembayaran kita mengalami pemburukan akhir-akhir ini,” jelasnya.
Wijayanto menambahkan, bila Indonesia harus menghadapi tarif 32% sementara negara-negara pesaing seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Filipina tetap menikmati tarif sekitar 20%, maka potensi trade diversion dan investment diversion akan sangat besar. Kondisi ini dapat mengalihkan arus perdagangan dan investasi dari Indonesia ke negara lain.
“Ekonomi kita bisa sangat terpukul. Perhitungan awal saya, pertumbuhan ekonomi berpotensi tergerus 0,1% hingga 0,2%,” kata dia.
Tidak hanya itu, dampak yang tak kalah berat juga diperkirakan menekan nilai tukar rupiah. "Kita semua tahu, dalam satu tahun ini rupiah melemah terhadap 84,5% mata uang dunia," kata Wijayanto.
Baca Juga: Pemerintah Bantah Isu Batalnya Kesepakatan Tarif Dagang Indonesia-Amerika Serikat
Selanjutnya: PGAS Andalkan Proyek Strategis untuk 2026, Simak Rekomendasinya
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (11/12), Hujan Sangat Lebat di Provinsi Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













