kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI: Uang beredar tumbuh melambat 6,5% pada Desember 2019


Jumat, 31 Januari 2020 / 13:20 WIB
BI: Uang beredar tumbuh melambat 6,5% pada Desember 2019
ILUSTRASI. Posisi uang beredar pada Desember 2019 tercatat Rp 6.136,5 triliun atau tumbuh sebesar 6,5% year on year (yoy)i. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/18.


Reporter: Umar Tusin | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar dalam artian luas (M2) tumbuh melambat pada Desember 2019. Posisi M2 pada Desember 2019 tercatat Rp 6.136,5 triliun atau tumbuh sebesar 6,5% year on year (yoy). Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 7,1% yoy.

BI melihat perlambatan pertumbuhan M2disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan surat berharga selain saham.

Uang beredar dalam arti sempit (M1) pun melambat pertumbuhannya. Pada Desember 2019 tercatat tumbuh 7,4% yoy, lebih rendah dari bulan November sebesar 10,5% yoy. Perlambatan pertumbuhan ini disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan uang kartal dan giro rupiah.

Baca Juga: Kualitas Kredit dan Kesehatan Bank

Selain itu, BI menerangkan aktiva luar negeri bersih mengalami perlambatan dari 4,6% yoy pada bulan November 2019 menjadi 4,4% yoy pada bulan Desember 2019.

Sedangkan perlambatan aktiva dalam negeri terutama berasal dari penyaluran kredit yang tumbuh melambat dari sebelumnya 7,0% yoy pada bulan November 2019 menjadi 5,9% yoy pada bulan Desember 2019.

Perlambatan juga terjadi pada surat berharga selain saham, dari 31,3% pada bulan November 2019 menjadi 26,5% yoy pada bulan Desember 2019.

“Operasi keuangan pemerintah justru tercatat ekspansi sebesar 3,7% yoy, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,4% yoy,” tulis BI dalam keterangan rilisnya, Jumat (31/1).

Sementara, posisi uang kuasi dengan pangsa 74,1% dari total uang beredar mencapai Rp 4.545,2 triliun, mengalami sedikit peningkatan dari sebelumnya 5,9% yoy pada bulan November menjadi 6,1% yoy pada Desember 2019.

Baca Juga: Bank pelat merah sambut beleid konglomerasi keuangan

Sejalan dengan uang kuasi, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami peningkatan. Tercatat DPK pada bulan Desember 2019 sebesar Rp 5.804,9 triliun atau tumbuh 6,4% yoy, dan relatif stabil dibandingkan bulan November sebesar Rp 5.753,8 triliun atau tumbuh 6,4% yoy.

Stabilnya pertumbuhan GPK terjadi karena adanya peningkatan simpanan giro yang diimbangi dengan perlambatan tabungan dan simpanan berjangka. Secara rinci, pertumbuhan giro tercatat sebesar 11,4% yoy meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 5,5% yoy.

Perlambatan juga terjadi pada pertumbuhan kredit perbankan. “Penyaluran kredit pada Desember 2019 tercatat sebesar Rp 5.633,4 triliun atau tumbuh 5,9% yoy, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 7,0% yoy,” tulis BI dalam keterangan rilisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×