Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan terjadi surplus kembar pada tahun 2021. Di mana, surplus akan terjadi pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dan Neraca Transaksi Berjalan.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, surplus NPI pada tahun 2021 diperkirakan lebih tinggi dari surplus NPI yang dicetak tahun 2020. Sekedar mengingatkan, pada tahun 2020 silam, surplus NPI mencapai US$ 2,6 miliar.
“Kami yakini NPI pada 2021 mengalami peningkatan surplus dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” tegas Perry dalam pembacaan hasil RDG BI secara daring, Kamis (10/2).
Surplus NPI pada tahun lalu ditopang oleh kinerja Neraca Transaksi Berjalan yang diperkirakan surplus sekitar 0,3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Padahal, pada tahun sebelumnya, Neraca Transaksi Berjalan masih mencetak defisit 2,7% dari PDB.
Baca Juga: Ketahanan Ekonomi Meningkat, Menkeu: Indonesia Siap Hadapi Efek Tapering Off
Selain Neraca Transaksi Berjalan yang akhirnya surplus, posisi surplus NPI pada tahun lalu juga didukung oleh surplus transaksi modal dan finansial yang ikut meningkat.
Perry bilang, kinerja terkini menunjukkan aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik yang terus berlanjut. Bahkan, hingga 8 Februari 2022, terpantau ada aliran modal asing yang masuk sebesar US$ 1,1 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News