Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan neraca transaksi berjalan kembali mencatat surplus pada kuartal III-2022. Ini melanjutkan surplus pada kuartal II-2022 yang pada waktu itu tercatat US$ 3,9 miliar atau 1,1% produk domestik bruto (PDB).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, potensi surplus neraca transaksi berjalan ini didorong oleh capaian surplus neraca perdagangan barang pada periode tersebut.
“Surplus neraca perdagangan pada periode tersebut mencapai sebesar US$ 14,9 miliar. Ini mendorong surplus transaksi berjalan,” tegas Perry dalam pertemuan secara daring, Kamis (20/10).
Baca Juga: Jokowi: Indonesia Jadi Titik Terang di Tengah Ekonomi Dunia yang Suram
Namun ada tekanan dari sisi arus modal asing yang meningkat, terutama dalam bentuk investasi portofolio karena tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global. Perry bahkan memperkirakan, investasi portofolio mencatat net outflow sebesar US$ 2,1 miliar.
Dengan kondisi ini, Perry memperkirakan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal III-2022 akan tetap terjaga. Namun, Perry tak memastikan apakah NPI di kuartal III-2022 akan mencatat surplus seperti pada kuartal II-2022, yang pada waktu itu untung US$ 2,4 miliar.
Baca Juga: Pemerintah Terus Waspadai Risiko Global Meski Neraca Perdagangan Surplus
Lebih lanjut, neraca transaksi berjalan diyakini masih akan surplus di akhir tahun 2022. Menurut hitungan Perry, surplus neraca transaksi berjalan pada tahun ini berada di kisaran 0,4% PDB hingga 1,2% PDB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News