kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.800   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

BI prediksi inflasi bulan September 2020 cuma sebesar 0,01% secara bulanan


Jumat, 25 September 2020 / 17:00 WIB
BI prediksi inflasi bulan September 2020 cuma sebesar 0,01% secara bulanan
ILUSTRASI. Setelah deflasi, Bank Indonesia (BI) memprediksi pada bulan September 2020 akan terjadi inflasi namun tipis.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memprediksi pada bulan September 2020 akan terjadi inflasi namun tipis, setelah pada bulan-bulan sebelumnya mengalami deflasi.

Menurut hasil survei pemantauan harga BI pada minggu IV September 2020, inflasi diperkirakan akan sebesar 0,01% mom.

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi September 2020 secara tahun kalender sebesar 0,95% ytd dan secara tahunan sebesar 1,48% yoy,” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko, Jumat (25/9).

Baca Juga: BI diprediksi akan menahan suku bunga acuan di level 4,00% hingga akhir 2020

Penyumbang utama inflasi pada periode laporan antara lain komoditas minyak goreng yang mengalami keningkatan harga 0,02% mom, serta bawang putih dan cabai merah yang masing-masing naik 0,01% mom.

Sementara itu, ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga (deflasi) sehingga menghambat laju inflasi, yaitu komoditas telur ayam ras yang turun 0,04% mom, daging ayam ras yang turun 0,02% mom.

Demikian juga dengan bawang merah mengalami penurunan harga sebesar 0,02% mom, serta jeruk, cabai rawit, dan emas perhiasan yang masing-masing terkoreksi 0,01% mom.

Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

Selain itu, bank sentral akan memperkuat koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Selanjutnya: Apa itu resesi? Penjelasan, faktor penyebab, dan dampak dari resesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×