Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Current account defisit (CAD) atawa defisit transaksi berjalan diperkirakan akan menurun di akhir tahun nanti. Bank Indonesia (BI) melihat defisit transaksi berjalan di akhir tahun 2013 akan berada di level 3,5% dari PDB Indonesia.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan defisit yang menurun ini akibat paket kebijakan pertama yang dikeluarkan pada Agustus 2013 dan paket kebijakan kedua yang dikeluarkan Senin kemarin (9/12).
"Implementasinya bisa mengarahkan di sepanjang tahun ini bisa 3,5% atau lebih rendah," ujar Agus, Jumat (13/12).
Lebih lanjut Agus menjelaskan, dampak dua paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah ini di tahun depan akan membuat defisit transaksi berjalan berada di kisaran 3%. Sebelumnya, pemerintah membuat prediksi defisit di akhir tahun ini sebesar U$ 31 miliar.
Perkiraan defisit total US$ 31 miliar ini melonjak jauh dibanding total defisit di tahun 2012 sebesar US$ 24,42 miliar.
Sekedar mengingatkan, defisit di triwulan I 2013 sebesar US$ 5,9 miliar, triwulan II sebesar US$ 9,9 miliar dan terakhir triwulan III sebesar US$ 8,4miliar.
Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) memang bekerja keras untuk menurunkan defisit ini. Kemarin BI menahan BI rate di level 7,5% untuk mengecilkan defisit. Sedangkan pemerintah mengeluarkan paket kebijakan baru berupa kenaikan tarif pajak penghasilan (PPh) 22 untuk importir dari 2,5% menjadi 7,5% dan fasilitas pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bagi eskportir dalam kemudahan impor tujuan ekspor (KITE).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News