Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan kalau harga-harga pada bulan Juni 2020 akan mengalami deflasi. Berdasarkan survei pemantauan harga (SPH) pada minggu IV Juni 2020, deflasi bulan ini akan sebesar 0,01% mom.
Senada dengan bank sentral, Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto memprediksi kalau akan terjadi deflasi 0,05% mom pada bulan Juni 2020. Dengan demikian, inflasi secara tahunan akan berada di posisi 2,06% yoy, sementara inflasi tahun kalender sebesar 0,85% ytd.
Baca Juga: Ekonom IKS proyeksikan inflasi Juni 2020 di angka 0,04% mom
"Inflasi bulan Juni ini akan di kisaran negatif, sehingga semakin rendah bila dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya," kata Ryan kepada Kontan.co.id, Senin (29/6).
Ryan pun memerinci komoditas yang paling banyak menyumbang deflasi. Antara lain beras, daging sapi, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, minyak goreng, dan gula pasir. Akan tetapi, masih ada komoditas yang masih mengalami peningkatan harga sehingga mengerem deflasi, seperti telur ayam ras serta daging ayam.
Selain penurunan harga komoditas, deflasi yang terjadi pada bulan Juni 2020 disebabkan oleh pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Meski pemerintah pusat melonggarkan PSBB, tetapi masih ada daerah yang diperpanjang masa PSBB nya sehingga menghambat aktivitas masyarakat.
Pembatasan aktivitas ini tentu berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi masyarakat, dan tak menutup kemungkinan untuk mengurangi bahkan menghilangkan pendapatan masyarakat sehingga kemampuan belanja jadi lebih terbatas, sehingga kemudian mempengaruhi tertekannya permintaan.
Baca Juga: BI perkirakan deflasi bulan Juni 2020 sebesar 0,01%
Berbeda dengan bank sentral dan Ryan, Ekonom BCA David Sumual memprediksi kalau inflasi pada bulan Juni 2020 akan sebesar 0,06% mom. Dengan perkiraan tersebut, inflasi secara tahunan diperkirakan akan sebesar 1,84% yoy.
"Rupiah bergerak menguat. Selain itu, aktivitas ekonomi juga sudah mulai pulih tetapi masih perlahan sehingga masih menekan konsumsi masyarakat," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News