kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   23.000   0,97%
  • USD/IDR 16.592   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.011   -55,42   -0,69%
  • KOMPAS100 1.101   -2,79   -0,25%
  • LQ45 770   -2,01   -0,26%
  • ISSI 287   -1,89   -0,65%
  • IDX30 403   -0,32   -0,08%
  • IDXHIDIV20 455   -0,64   -0,14%
  • IDX80 121   -0,58   -0,48%
  • IDXV30 129   -1,51   -1,15%
  • IDXQ30 127   0,49   0,39%

BI perkirakan terjadi deflasi 0,01% pada September 2021


Minggu, 26 September 2021 / 13:58 WIB
BI perkirakan terjadi deflasi 0,01% pada September 2021
ILUSTRASI. BI perkirakan terjadi deflasi pada September 2021. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan adanya penurunan harga (deflasi) tipis pada September 2021. 

Berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu IV September 2021, Direktur Eksekutif, deflasi pada bulan September 2021 akan sebesar 0,01% mom. 

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi September 2021 secara tahun kalender sebesar 0,83% ytd dan secara tahunan sebesar 1,63% yoy,” ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam laporannya, Jumat (24/9).

Erwin merinci, penyumbang utama deflasi September 2021 sampai dengan minggu keempat yaitu komoditas telur ayam ras yang turun 0,08% mom. 

Baca Juga: Bank Mandiri proyeksi inflasi 2022 capai 3,1%, ini penjelasannya

Kemudian ada komoditas bawang merah dan cabai rawit masing-masing turun harga 0,03% mom, cabai merah turun 0,02% mom, serta bawang putih mengalami penurunan harga sebesar 0,01% mom. 

Hanya, masih ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga (inflasi) sehingga menghambat laju deflasi, seperti daging ayam ras dan minyak goreng yang masing-masing naik 0,03% mom, serta sawi hijau dan rokok kretek filter masing-masing naik 0,01% mom. 

Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesai dari waktu ke waktu. 

Tak hanya itu, BI akan memperkokoh langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh, untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Selanjutnya: ADB Memproyeksi Inflasi Indonesia Tahun Ini 1,7%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×