kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI perkirakan inflasi November 2021 capai 0,25% mom


Minggu, 14 November 2021 / 10:59 WIB
BI perkirakan inflasi November 2021 capai 0,25% mom
ILUSTRASI. Telur ayam diproyeksi jadi penyumbang utama inflasi November 2021


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan terjadi peningkatan harga atawa inflasi pada bulan November 2021.

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) pada minggu kedua November 2021, perkiraan inflasi pada bulan laporan sebesar 0,25% dibandingkan dengan bulan sebelumnya (mom).

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi November 2021 secara tahun kalender sebesar 1,18% year to date (ytd) dan secara tahunan sebesar 1,63%,” ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, seperti dikutip Kontan.co.id, Minggu (14/11).

Erwin memerinci, penyumbang utama inflasi pada periode tersebut yaitu telur ayam ras sebesar 0,06% mom, minyak goreng yang naik 0,05% mom serta cabai merah sebesar 0,04% mom.

Baca Juga: Inflasi pada Oktober capai 0,12% mom, ini pendorongnya

Kemudian ada juga komoditas daging ayam ras yang naik 0,02% mom, serta sabun detergen bubuk, emas perhiasan, dan rokok kretek filter yang masing-masing naik 0,01% mom.

Sementara itu, beberapa komoditas mengalami penurunan harga (deflasi), antara lain tomat, bawang merah, serta cabai rawit yang masing-masing turun 0,01% mom.

Ke depan, BI mengaku akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

Tak hanya itu, BI akan memperkokoh langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh, untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Selanjutnya: Jepang tambah kapasitas tempat tidur dan mulai booster Covid-19 jelang musim dingin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×