Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai, penerbitan obligasi syariah atau sukuk di Indonesia perlu diperbanyak. Hal ini untuk mendukung sektor keuangan syariah.
“Karena sukuk sudah mapan. Produknya sudah ada, dan yang kita butuhkan adalah bagaimana mewujudkan demand ini. Beri saya cara untuk menciptakan lebih banyak sukuk untuk memenuhi begitu banyak permintaan Indonesia,” tutur Perry dalam agenda BI, IILM, IFSB Joint High Level Seminar and Investor Forum, Kamis (31/10).
Di samping itu, Perry juga menyampaikan bahwa, digitalisasi di Indonesia saat ini juga sudah berjalan, sehingga bisa mempercepat penerbitan sukuk.
Baca Juga: Gubernur BI: Indonesia Jadi Penerbit Sukuk Terbesar, Total Nilai Capai US$ 5 Miliar
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyampaikan, penerbitan sukuk perlu diperbanyak, karena bila dibandingkan dengan obligasi konvensional hanya mencapai 0,7%.
“Jika kita ingin meningkatkan atau mengembangkan sukuk, setidaknya kita juga harus mengembangkan sukuk dan juga aset dan proyek lain yang terkait dengan sukuk,” tutur Destry.
Untuk diketahui, BI juga menerbitkan obligasi syariah yakni sukuk valuta asing Bank Indonesia (SUVBI). BI mencatat, hingga 14 Oktober posisi instrumen SUVBI mencapai US$ 424 juta.
Selanjutnya: Cara Mengatasi Lupa PIN Kartu Kredit BNI untuk Nasabah
Menarik Dibaca: Rekomendasi 6 Film Horor Tentang Biarawati dan Suster di Gereja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News