kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.567.000   7.000   0,45%
  • USD/IDR 15.720   15,00   0,10%
  • IDX 7.591   21,63   0,29%
  • KOMPAS100 1.173   1,56   0,13%
  • LQ45 927   2,23   0,24%
  • ISSI 230   -0,12   -0,05%
  • IDX30 477   1,07   0,22%
  • IDXHIDIV20 572   3,00   0,53%
  • IDX80 134   0,25   0,19%
  • IDXV30 141   1,27   0,91%
  • IDXQ30 159   0,53   0,34%

BI: Penerbitan Obligasi Syariah Perlu Diperbanyak, Dukung Keuangan Syariah


Kamis, 31 Oktober 2024 / 11:51 WIB
BI: Penerbitan Obligasi Syariah Perlu Diperbanyak, Dukung Keuangan Syariah
ILUSTRASI. Penerbitan obligasi syariah atau sukuk di Indonesia perlu diperbanyak guna mendukung sektor keuangan syariah.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai, penerbitan obligasi syariah atau sukuk di Indonesia perlu diperbanyak. Hal ini untuk mendukung sektor keuangan syariah.

“Karena sukuk sudah mapan. Produknya sudah ada, dan yang kita butuhkan adalah bagaimana mewujudkan demand ini. Beri saya cara untuk menciptakan lebih banyak sukuk untuk memenuhi begitu banyak permintaan Indonesia,” tutur Perry dalam agenda BI, IILM, IFSB Joint High Level Seminar and Investor Forum, Kamis (31/10).

Di samping itu, Perry juga menyampaikan bahwa, digitalisasi di Indonesia saat ini juga sudah berjalan, sehingga bisa mempercepat penerbitan sukuk.

Baca Juga: Gubernur BI: Indonesia Jadi Penerbit Sukuk Terbesar, Total Nilai Capai US$ 5 Miliar

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyampaikan, penerbitan sukuk perlu diperbanyak, karena bila dibandingkan dengan obligasi konvensional hanya mencapai 0,7%.

“Jika kita ingin meningkatkan atau mengembangkan sukuk, setidaknya kita juga harus mengembangkan sukuk dan juga aset dan proyek lain yang terkait dengan sukuk,” tutur Destry.

Untuk diketahui, BI juga menerbitkan obligasi syariah yakni sukuk valuta asing Bank Indonesia (SUVBI). BI mencatat, hingga 14 Oktober posisi instrumen SUVBI mencapai US$ 424 juta.

Selanjutnya: Cara Mengatasi Lupa PIN Kartu Kredit BNI untuk Nasabah

Menarik Dibaca: Rekomendasi 6 Film Horor Tentang Biarawati dan Suster di Gereja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting [Intensive Workshop] Financial Statement Analysis

[X]
×