Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) optimistis tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) sudah akan kembali ke kisaran sasaran BI yang sebesar 3% plus minus 1% pada tahun 2022.
“Keseluruhan kami perkirakan masih tetap terkendali dalam kisaran sasaran. Meskipun inflasi pada Januari 2022 sudah mencapai 2,18% year on year (yoy,) ini masih rendah,” jelas Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (10/2) via video conference.
Perry memerinci ada 4 hal yang memengaruhi terkendalinya inflasi pada tahun ini.
Pertama, masih memadainya sisi penawaran dalam merespons kenaikan sisi permintaan. Perry melihat akan ada peningkatan permintaan seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi. Namun, ini masih bisa dipenuhi dari kapasitas produksi nasional.
Baca Juga: BI Akan Menaikkan Suku Bunga Acuan Bila Hal Ini Terjadi
“Jadi, dalam hal ini kesenjangan output masih nehatif. Kenaikan permintaan masih di bawah kapasitas produksi nasional. Tekanan inflasi inti juga masih tetap rendah,” jelas Perry.
Kedua, terjaganya ekspektasi inflasi. Meski memang akhir-akhir ini ada peningkatan inflasi, tetapi Perry melihat itu masih di level yang rendah dan bukan sebagai sebuah momok.
Ketiga, stabilitas nilai tukar rupiah yang terjaga. Sehingga, tidak ada transmisi kenaikan harga-harga internasional pada harga-harga domestik.
Baca Juga: BI Proyeksi Surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) 2021 Tembus US$ 2,6 Miliar
Keempat, koordinasi yang ditempuh BI dan pemerintah, baik itu pusat maupun daerah untuk memastikan harga-harga tetap stabil, khususnya harga makanan.
Lebih lanjut, Perry mengatakan tingkat inflasi ini nantinya akan memengaruhi bank sentral dalam merumuskan kebijakan suku bunga.
“Pada kuartal III-2022 kami akan melakukan review stance kebijakan moneter khususnya untuk suku bunga. Data-dependent, melihat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan indikator makroekonomi, moneter, serta sistem keuangan lain,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News