kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI: Net kewajiban posisi investasi internasional Indonesia turun di kuartal III-2020


Rabu, 23 Desember 2020 / 12:26 WIB
BI: Net kewajiban posisi investasi internasional Indonesia turun di kuartal III-2020
ILUSTRASI. PII Indonesia pada kuartal ketiga mencatat net kewajiban sebesar US$ 265,3 miliar atau setara 24,8% dari PDB.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada kuartal ketiga 2020 mencatat net kewajiban yang menurun. Bank Indonesia (BI) mengungkap, PII Indonesia pada kuartal tersebut mencatat net kewajiban sebesar US$ 265,3 miliar atau setara 24,8% dari PDB.

Posisi ini lebih rendah daripada net kewajiban pada akhir kuartal kedua 2020 yang tercatat sebesar US$ 281,7 miliar atau setara 25,7% dari PDB.

"Penurunan kewajiban neto tersebut disebabkan oleh penurunan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang diiringi oleh peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN)," ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam laporannya, Rabu (23/12).

Terperinci, posisi KFLN Indonesia pada akhir triwulan ketiga 2020 menurun 1,4% secara kuartalan dari US$ 660,8 miliar menjadi US$ 651,4 miliar. Penurunan posisi KFLN Indonesia terutama disebabkan oleh turunnya investasi portofolio. Perkembangan tersebut seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan yang tinggi, di tengah peningkatan transaksi investasi langsung.

Baca Juga: Hingga akhir November 2020 realisasi pembiayaan utang capai Rp 1.065 triliun

Selain itu, penurunan posisi KFLN juga dipicu revaluasi atas nilai instrumen keuangan domestik berdenominasi Rupiah seiring dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan penguatan dolar Amerika Serikat (AS) terhadap Rupiah pada akhir kuartal ketiga 2020 dibandingkan dengan akhir kuartal sebelumnya.

Akan tetapi, penurunan lebih lanjut tertahan oleh peningkatan transaksi KFLN berupa arus masuk investasi langsung dalam bentuk ekuitas dan penarikan pinjaman luar negeri.

Lalu, posisi AFLN pada akhir kuartal ketiga 2020 tumbuh 1,9% secara kuartalan dari US$ 379,1 miliar menjadi US$ 386,1 miliar. Peningkatan ini utamanya didorong oleh peningkatan transaksi investasi langsung dan cadangan devisa.

Selain karena faktor transaksi, posisi AFLN yang meningkat juga dipengaruhi oleh faktor revaluasi positif akibat pelemahan dolar AS terhadap mayoritas mata uang utama dunia.

Baca Juga: Tak bisa optimalkan kredit, bank memarkir dana di surat berharga negara (SBN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×