kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BI: Kondisi kegiatan usaha merosot tajam di kuartal I-2020


Senin, 13 April 2020 / 11:23 WIB
BI: Kondisi kegiatan usaha merosot tajam di kuartal I-2020
ILUSTRASI. Defisit Transaksi Berjalan ?-Pengunjung berjalan di kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Kamis (3/1). BI memproyeksikan Current Account Deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan tahun 2019 di kisaran 2,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), lebih


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

Lalu ada juga sektor Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan yang SBT-nya sebesar 1,13% atau lebih rendah dari SBT kuartal sebelumnya yang sebesar 3,01%. Demikian juga dengan sektor Jasa-Jasa dengan SBT sebesar 0,59% atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang mencapai 2,51%.

Di sisi lain, sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan masih mengalami pertumbuhan yang meningkat dengan SBT 0,40%.

"Peningkatan di sektor Pertanian khususnya pada subsektor tanaman bahan makanan (tabama) seiring dengan panen raya yang terjadi di sejumlah daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo," tambah BI.

Untuk selanjutnya, responden memperkirakan kegiatan usaha akan meningkat pada kuartal II-2020. Ini terlihat dari SBT perkiraan kegiatan usaha yang sebesar 2,13% atau lebih tinggi dari SBT kuartal I-2020.

Baca Juga: BI: Kinerja industri pengolahan tergelincir di kuartal I-2020

Peningkatan tersebut terutama bersumber dari meningkatkan perkiraan kegiatan usaha sektor Pertanian dengan SBT 1,57% seiring dengan masih berlangsungnya panen padi di beberapa daerah seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan beberapa daerah di Sumatera dan Sulawesi.

Tak hanya itu, ini juga didorong oleh perkiraan meningkatnya kinerja tanaman perkebunan.  Selain itu, peningkatan ini juga diharapkan ditopang oleh sektor Jasa-Jasa, khususnya sub sektor administrasi pemerintah dan pertahanan.

"Ini seiring dengan kebijakan pemerintah pusat dan daerah, terutama dalam rangka penanggulangan wabah Covid-19," tandas bank sentral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×