kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

BI kembali pertahankan suku bunga acuan 7,5%


Kamis, 15 Oktober 2015 / 18:20 WIB
BI kembali pertahankan suku bunga acuan 7,5%


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuannya atau BI rate sebesar 7,5% dengan suku bunga Deposit Facility 5,5% dan Lending Facility pada level 8% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan, Kamis (15/10). Keputusan tersebut dianggap masih sejalan dengan upaya menjaga inflasi dalam sasaran 4% plus minus 1% pada 2015 dan 2016.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan bauran kebijakan BI secara konsisten tetap diarahkan pada upaya menjaga stabilitas makro ekonomi di tengah berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global serta menjaga pertumbuhan ekonomi melalui implementasi kebijakan makro prudensial yang akomodatif.

Selain itu, menurut Tirta, BI juga terus perkuat koordinasi dengan pemerintah untuk mengendalikan inflasi dan mempercepat siklus fiskal untuk mendorong pertumbuhan. BI juga mendukung upaya pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat realisasi anggaran termasuk proyek infrastruktur, juga melanjutkan berbagai kebijakan struktural yang jadi kunci perbaikan prospek ekonomi ke depan.

Namun Tirta juga menyatakan, BI menilai tekanan stabilitas makro mulai mereda. "Sehingga ada peluang bagi pelonggaran kebijakan moneter ke depan," kata Tirta, Kamis (15/10).

Asal tahu saja, BI mempertahankan BI rate pada level 7,5% sejak 17 Februari 2015 sebelum diturunkan dari level 7,75%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×