Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan menjaga volatilitas nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) tidak sekencang tahun lalu. Agus D.W Martowardojo, Gubernur BI, mengatakan, bank sentral akan selalu berada di pasar untuk menjaga agar volatilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak terlalu liar. Jika diperlukan, BI akan melakukan intervensi untuk menjaga rupiah.
“Secara umum, BI akan menjaga volatilitas kurs tidak melewati 10%,” kata Agus, Kamis (5/3). Sepanjang tahun lalu, volatilitas kurs rupiah terhadap dollar AS mencapai 10%, dan Indonesia menjadi negara yang lebih rendah volatilitas mata uangnya dibandingkan dengan mata uang negara-negara lain.
Informasi saja, rupiah terpuruk pada pembukaan perdagangan, Kamis (5/3). Mengutip data Bloomberg, di pasar spot rupiah diperdagangkan melemah 0,22% ke level Rp 13.020 per dollar AS dari hari sebelumnya Rp 12.991 per dollar AS.
Mengacu kurs referensi Jakarta Interbank Sopt Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar rupiah juga turun menjadi Rp 13.022 per dollar AS atau melemah 0,45% dari sebelumnya Rp 12.963 per dollar AS. Kurs rupiah hari ini adalah yang terendah setelah saat kondisi krisis moneter Indonesia pada 1998 di mana rupiah sempat terbenam di harga sekitar Rp 16.000 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News