kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI: Inflasi Desember diperkirakan hanya 0,55%


Jumat, 27 Desember 2019 / 17:09 WIB
BI: Inflasi Desember diperkirakan hanya 0,55%
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Grace Olivia | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Survei pemantauan harga oleh Bank Indonesia (BI) hingga minggu keempat menunjukkan perkiraan inflasi Desember sebesar 0,55% secara month-on-month (mom). 

Meski naik dari proyeksi di pekan sebelumnya 0,42%, perkiraan inflasi tersebut masih lebih rendah dari rata-rata historis inflasi setiap Desember selama lima tahun terakhir yang sebesar 0,58%. Oleh karena itu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, inflasi Desember secara tahunan hanya 2,93%. 

Baca Juga: IHSG menguat lagi pada Jumat (27/12), sektor perkebunan melonjak 2,89%

“Jadi ini di bawah 3%. Perkiraan kami sebelumnya di sekitar 3,1%. Alhamdulillah inflasi kita tahun ini di bawah 3% dan itu menjadi suatu kinerja yang sangat bagus karena selama lima tahun terakhir inflasi di sekitar 3%,” tutur Perry, Jumat (27/12). 

Penyumbang inflasi Desember, lanjutnya, yaitu angkutan udara sebesar 0,07%, telur ayam 0,08%, dan bawang merah 0,08%.  Sementara komoditas yang mengalami deflasi yaitu cabai merah 0,05% dan cabai rawit 0,02%. 

Baca Juga: Data DHE terintegrasi, pemerintah lebih mudah beri insentif bagi eksportir yang patuh

Dengan capaian inflasi yang relatif rendah dan stabil sepanjang tahun 2019 ini, Perry meyakini target inflasi pada tahun 2020 juga akan tercapai yakni pada sasaran 3% plus minus 1. 

Begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan BI berada dalam rentang 5,1%-5,5% di 2020, serta defisit neraca transaksi berjalan yang diharapkan terus menyempit ke kisaran 2,5%-3% seiring dengan surplus neraca modal yang lebih tinggi sehingga stabilitas eksternal dan cadangan devisa Indonesia lebih baik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×