Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memandang, sektor industri makanan halal dan fesyen muslim bisa menjadi sektor unggulan yang berkontribusi dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono mengatakan, pengembangan kedua sektor ini bisa dilakukan dengan fokus dalam negeri dahulu, yaitu dengan menghidupkan pasar lokal dan aktivitas produksi nasional.
“Karena masa pandemi cenderung menghambat aktivitas global supply chain, ini menjadi kesempatan bagi INdonesia menghidupkan pasar lokal,” ujar Doni dalam pembukaan Festival Ekonomi Syariah Regional Kawasan Timur Indonesia, Selasa (27/7).
Baca Juga: Kementerian Investasi catat realisasi investasi pada kuartal II 2021 tumbuh 16,2%
Namun, tak hanya kedua sektor tersebut saja. BI juga fokus dalam mengembangkan seluruh industri halal, yaitu dengan menggunakan pendekatan komprehensif. Dalam hal ini, pengembangan ekosistem halal value chain (HVC).
Yang dilakukan, pertama, dalam hal proses input dan produksi, BI tidak hanya bertumpu pada produk dan pelaku usaha, tetapi seluruh komponen secara end-to-end. “Jadi, mulai dari proses pengemasan, distribusi, sampai dengan pemasaran akan menjadi perhatian kami,” tambah Doni.
Kedua, pengembangan ekosistem HVC juga mencakup sektor keuangan syariah yang mendorong pembiayaan syariah, baik lewat keuangan komersial syariah maupun keuangan sosial syariah, ZISWAF.
Selanjutnya: Ini lima sektor usaha favorit para investor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News