Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tengah mendorong kolaborasi perbankan dengan fintech untuk menuju transformasi digital. Untuk itu bank sentral berencana menerapkan BI fast payment.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem pembayaran BI Filianingsih Hendarta mengatakan, BI fast payment diharapkan bisa menyediakan layanan realtime, non-stop dan biayanya murah. BI menjanjikan biaya transfer yang lebih rendah dari saat ini yang sebesar Rp 6.500.
"Nanti bulan Juli untuk bridging sebelum ke BI fast payment, sistem klirin nasional Bank Indonesia akan turun menjadi Rp 3.500. Dengan BI fast payment turun lagi nanti kita akan hitung," ujarnya Filianingsih saat bincang-bincang media di Gedung BI, Senin (27/5).
Ia menambahkan platform BI fast payment ini nantinya bisa mencegah terjadinya krisis. Pasalnya dana yang ditransaksikan akan lebih cepat diserahterimakan. Sehingga tidak perlu menunggu berhari-hari untuk mendapatkan injeksi likuiditas.
Skema ini nantinya digambarkan mirip dengan pembayaran ritel dengan PromptPay di Thailand serta PayNow di Singapura. Keduanya adalah skema pembayaran uang elektronik nasional menggunakan QR Code yang telah distandarisasi. Skema tersebut menggunakan satu identitas digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News